Jelang Nataru, Okupansi Penumpang di Terminal Arjosari Naik 25 Persen

Diprediksi tak sampai membludak

Malang, IDN Times - Terminal Tipe A Arjosari, Kota Malang mulai mengalami peningkatan kunjungan jelang puncak perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal itu terpantau dari aktivitas armada bus mulai ramai. Pembatalan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang cukup mempengaruhi tingkat okupansi penumpang yang tiba dan berangkat di Terminal Arjosari. Tercatat, ada kenaikan hingga 25 persen okupansi penumpang di Terminal Arjosari.

1. Didominasi oleh penumpang bus AKAP

Jelang Nataru, Okupansi Penumpang di Terminal Arjosari Naik 25 PersenDoc. Pribadi

Pengawas Lapangan Terminal Tipe A Arjosari, Purnomo menjelaskan bahwa jelang perayaan Natal dan Tahun Baru terdapat kenaikan penumpang yang cukup signifikan. Kenaikan tersebut banyak didominasi oleh bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Penumpang yang datang dan pergi dari Terminal Arjosari banyak yang tiba dari arah Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jakarta. Sementara untuk tujuan keberangkatan dari Terminal Arjosari juga banyak menuju wilayah-wilayah tersebut. 

"Kenaikannya terpantau dalam dua hari ini mencapai 25 persen. Paling banyaka adalah untuk bus AKAP. Sementara untuk bus AKDP cenderung masih normal," urainya Selasa (21/12/2021). 

2. Dishub memperkirakan tak sampai terjadi penumpukan

Jelang Nataru, Okupansi Penumpang di Terminal Arjosari Naik 25 PersenPengawas lapangan Terminal Arjosari, Purnomo saat menjelaskan tentang kenaikan penumpang jelang Nataru. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Purnomo memperkirakan bahwa tahun ini tak akan sampai terjadi penumpukan penumpang. Sebabnya, karyawan dari instansi pemerintah tak diperbolehkan mengambil cuti selama akhir tahun.  Namun demikian, dirinya tetap berkoordinasi dengan Perusahaan Otobus (PO) agar menambah armadanya jika nanti terjadi penumpukan penumpang. 

"Saat ini untuk armada AKAP yang beroperasi kisaran 38-42 bus. Sementara untuk AKDP sekitar 200 armada. Untuk penumpang AKAP juga sudah mencapai 300 orang per hari dari sebelumnya kurang dari 200 orang. Sementara untuk AKDP sudah berada di angka 600 per hari," imbuhnya. 

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Terminal Arjosari Alami Kenaikan Penumpang

3. Penumpang wajib jalankan prokes

Jelang Nataru, Okupansi Penumpang di Terminal Arjosari Naik 25 PersenANTARA/Arindra Meodia

Sebagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus COVID-19, pengelola Terminal Arjosari juga melakukan pengetatan untuk penerapan protokol kesehatan. Penumpang yang masuk ke area terminal harus melakukan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi. Selain itu, mereka juga harus memakai seperti masker dan hand sanitizer. Jika terindikasi ada penumpang yang dalam kondisi kurang sehat, maka mereka akan diarahkan ke ruang observasi untuk dicek kesehatannya. 

"Saat ini untuk ruang observasi itu masih kami sendiri yang menangani. Tetapi ke depan kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk penanganan ketika ada masalah kesehatan pada penumpang," sambungnya. 

Purnomo menyebut bahwa saat ini pihaknya juga terus memperbaiki barcode Peduli Lindungi yang tak berfungsi. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan proses pencegahan penyebaran COVID-19.  

"Ada satu di depan lobby utama yang belum berfungsi. Akan segera kami laporkan supaya bisa diperbaiki dan digunakan," tandasnya. 

Baca Juga: Dua Hari Jelang Lebaran, 12 Ribu Penumpang Padati Terminal Arjosari

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya