Siswa SD di Malang Diduga Dianiaya Temannya Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Seorang murid Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Malang diduga menjadi korban perundungan dan penganiayaan yang dilakukan temannya. Siswa yang diketahui masih duduk di bangku kelas 2 SD itu mengalami luka-luka dan tidak masuk sekolah.
1. Terduga pelaku berjumlah empat orang
Ayah korban, Edi Subandi menceritakan bahwa anaknya diduga menjadi korban perundungan oleh siswa lain. Terduga pelaku berjumlah berjumlah sebanyak tiga sampai empat orang dan sudah duduk di kelas 6 SD. Awalnya sang putra memang tidak masuk selama 10 hari karena sakit tifus dan baru masuk pada 11 November 2022. Namun pada hari itu tak seperti biasanya, sang putra pulang lebih terlambat.
"Ternyata anak saya dibawa temannya ke area Bendungan Sengguruh yang ada di depan sekolah. Dia dianiaya, ditendang kepalanya, dadanya, sempat sesak nafas," urai Edi, Rabu (23/11/2022).
2. Ditinggal sendirian di dekat bendungan
Setelah dirundung oleh terduga pelaku meninggalkan putranya di kawasan dekat Bendungan Sengguruh. Putranya kemudian ditemukan oleh pencari rumput sebelum akhirnya diseberangkan untuk kembali ke sekolah guna mengambil sepeda anginnya untuk pulang ke rumah.
"Sampai di rumah tiba-tiba menangis dan sepedanya dilempar dan tidak berani cerita ke orang tua. Kemudian keesokan harinya tidak masuk sekolah. Saya tinggal kerja ternyata dia muntah tidak berhenti-berhenti," imbuhnya.
3. Ada memar di bagian dada
Karena hal itu, Edi kemudian membawa putranya untuk periksa. Hasil pemeriksaan rontgen di rumah sakit Ramdani Husada menunjukkan terdapar memar pada bagian dada dan kepala bagian belakang. Sang putra juga mengakui bahwa kalau kepala belakangnya dipegang terasa sakit.
"Kalau luka tidak ada, tapi hasil rontgen ada memar. Kemudian kalau kepala belakangnya dipegang terasa sakit," sambungnya.
4. Lapor ke Polres Malang
Lantaran hal tersebut Edi terpaksa melaporkan kasus tersebut ke Polres Malang. Pasalnya korbannya tidak hanya putranya saja, namun ada beberapa korban lain juga.
"Pelakunya itu-itu saja. Mereka sering minta uang saku siswa. Semisal uang sakunya Rp 6.000, maka yang Rp 5.000 diminta dan hanya sisa Rp 1.000 saja. Makanya kemarin kami putuskan untuk membuat laporan ke polisi karena sudah fatal," jelasnya.
5. Polisi lakukan penyelidikan
Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menjelaskan bahwa laporan sudah diterima. Diketahui korban perundungan itu berinisial MW berusia 8 tahun dan merupakan warga Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen. Setelah menerima laporan tersebut, kepolisian langsung melakukan penyelidikan termasuk memeriksa pihak sekolah dan seluruh terduga pelaku perundungan.
"Sudah dilakukan penyelidikan. Berdasarkan keterangan yang didapat, korban kerap mendapat perundungan sejak masih kelas 1 SD sampai sekarang," pungkasnya.
Baca Juga: 17 Hotel Murah di Malang yang Bagus, mulai Rp100 Ribuan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.