TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Debat Capres, Rizal Ramli: Jokowi Gak Berani Negosiasi sama Cina

Indonesia kalah dari Malaysia soal negosiasi dengan Cina

Ekonom senior Rizal Ramli. IDN Times/Vanny El Rahman

Sidoarjo, IDN Times - Ekonom Rizal Ramli angkat bicara soal debat Calon Presiden Joko "Jokowi" Widodo kontra Prabowo Subianto yang akan berlangsung malam ini, Sabtu (30/3). Menurutnya, Jokowi sebagai presiden tidak berani bernegosiasi dengan pemerintahan Cina.

Sebagaimana diketahui, tema debat malam ini adalah ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, hubungan internasional.

Baca Juga: Kunjungi Dhani, Rizal Ramli: Selamat Datang di Era Neo-Otoriter

1. Jokowi tidak berani menekan Cina soal tenaga kerja asing

IDN Times/Vanny El Rahman

Rizal Ramli sebelumnya merupakan anggota "Kabinet Kerja" Jokowi-JK. Ia menilai Jokowi lemah dalam menghadapi tekanan Cina, terlebih dalam urusan tenaga kerja.

"Selama pemerintahan Jokowi, makin lama Indonesia makin ikutin maunya Cina dan itu gak bagus, terutama di soal lapangan kerja. Ini Presiden Jokowi gak berani negosiasi sama (Presiden Cina) Xi Jinping," ungkapnya seusai menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Kelas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Sabtu (30/3).

2. Politik luar negeri Indonesia harusnya bebas-aktif

IDN Times/Vanny El Rahman

Bercermin dari tradisi undang-undang dan tradisi politik luar negeri Indonedia, Rizal menilai Jokowi tidak menerapkan prinsip bebas-aktif.

"Berdasarkan UU dan tradisi, Indonesia harus berada di tengah, gak boleh jadi antek Amerika atau Cina, karena kita negara hebat dan besar. Harus bebas aktif politik luar negerinya," ceritanya.

3. Indonesia harus belajar dari Malaysia dalam urusan tenaga kerja

IDN Times/Vanny El Rahman

Ihwal tenaga kerja, mantan Menteri Keuangan era Gus Dur itu menggarisbawahi kegagalan Indonesia dalam membendung tenaga kerja Cina.

"Banyak sekali tenaga kerja Cina (masuk Indonesia), padahal rakyat kita ingin bekerja. Kenapa sih gak berani kayak Malaysia? Malaysia negosiasi sama Cina, investasi Cina, silakan, tapi maksimum pekerja Cina kurang dari 10 persen," tutur dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Rizal Ramli Jangan Hanya Baca Berita Politik

Berita Terkini Lainnya