TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

67 Desa di Kabupaten Sampang Krisis Air Bersih

PDAM distribusikan air secara bergiliran

IDN Times/Larasati Rey

Sampang, IDN Times - Kemarau panjang benar-benar membuat warga Kabupaten Sampang menderita. Sebanyak 67 desa di Sampang mengalami krisis air bersih.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampang pun berusaha menyiasati krisis tersebut. Caranya dengan mendistribusikan air secara bergiliran.

1. BPBD prioritaskan desa yang benar-benar kritis

Dok. PMI Jawa Tengah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang menyebutkan, kemarau yang melanda wilayah Sampang menyebabkan 67 desa kesulitan air bersih.
Anehnya, Pemkab Sampang justru mengehentikan bantuan air bersih sejak Agustus lalu.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPBD Sampang Anang Junaidi. "Dropping air bersih diprioritaskan ke desa yang benar-benar kritis. Sebab, ketersediaan bantuan dan petugas, serta kendaraan tangki terbatas," kata dia, Kamis (19/9).

Baca Juga: Musim Kemarau, 20 Desa di Tuban Krisis Air Bersih  

Dari data yang dihimpun, sumber air utama yang dikelola PDAM Sampang rata-rata menyusut. Bahkan debit air bisa menyusut hingga 50 persen.

Itu terjadi di empat lokasi sumber air. Mulai dari daerah Glisgis, Sogian, Rubaru, hingga sumber Gunung Maddah.

"Situasi ini sangat berdampak pada layanan ke pelanggan," terang Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kabupaten Sampang Yazid Solihin.

 

2. Debit air PDAM menyusut hingga 50 persen

IDN Times/Candra Irawan

Baca Juga: Kekeringan Melanda, 8 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Warga

Berita Terkini Lainnya