TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lamongan Masuk 10 Besar Daerah Rawan Pilkada di Indonesia

Hanya Lamongan yang nilai kerawanannya tinggi di Jatim

Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin. Dok. IDN Times

Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Dari 19 daerah di Jatim yang melaksanakan Pilkada pada tahun ini, hanya Kabupaten Lamongan yang masuk dalam peringkat 10 besar daerah rawan pada Pilkada 2020.

1. Bawaslu rilis IKP termutakhir

Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin. Dok. IDN Times

Dalam konferensi pers virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Bawaslu Jatim, Selasa (22/9/2020), Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin membacakan hasil pemutakhiran IKP Pilkada 2020. IKP ini diperbaharui secara berkala untuk memantau kerawanan Pilkada serentak di Indonesia. Apalagi saat ini Pilkada terselenggara di tengah pandemik COVID-19 yang menambah konteks indikator kerawanan.

“Indeks kerawanan yang sudah kita siapkan dan diupdate berdasarkan situasi pandemik. Perankingan dan dimensi yang kita lakukan untuk tahapan kampanye. Tahapan kampanye ini memiliki kerawanan adanya perjumpaan fisik,” ujar Afifudin.

Baca Juga: Bacabup Kartika Janji Prioritaskan Pembangunan di Perbatasan Lamongan 

2. Lamongan daerah satu-satunya di Jatim masuk 10 besar IKP

Dok. IDN Times

Pada perankingan 10 besar daerah dengan IKP tertinggi, Kabupaten Lamongan menempati peringkat ke 10. Lamongan mendapatkan nilai 59,44. Sementara di posisi pertama ditempati oleh Kota Sungai Penuh dengan nilai 80,10, Kabupaten Manokwari 79,35, Kota Makassar 65,12, Kota Bukittinggi 64,81, Kabupaten Sleman 64,53, Kabupaten Mamuju 64,50, Kabupaten Agam 62,61, Kabupaten Kota Waringin Timur 61,51, dan Kabupaten Pemalang 60,36.

“Ada 9 indikator yang kita pakai untuk melihat IKP di masa pandemik ini. Seperti adanya penyelenggara Pemilu terinfeksi COVID-19, lonjakan pasien COVID-19, dan pasien COVID-19 yang tidak tertangani fasilitas kesehatan,” tuturnya.

3. Lamongan rawan di konteks sosial politik

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, ada empat konteks yang digunakan sebagai penilaian yaitu konteks sosial politik, penyelenggaraan Pemilu bebas adil, kontestasi, dan partisipasi. Sementara Kabupaten Lamongan meraih nilai kerawanan tinggi pada konteks sosial politik dengan nilai 70,97.

“Konteks sosial politik tiga besarnya tetap Kota Sungai Penuh 89,78, Kabupaten Manokwari 78,43, Kabupaten Mamuju 74,53. Posisi ke empat Kabupaten Lamongan,” sebutnya.

Baca Juga: Pilkada Lamongan, Komunitas Sepeda Ontel Deklarasi Dukung Yuhronur

Berita Terkini Lainnya