Harga Minyak Goreng Curah Eceran di Ngawi Tembus Rp19 Ribu

Ngawi, IDN Times – Harga minyak goreng curah di Kabupaten Ngawi Jawa Tirnur terus meroket dalam beberapa pekan terakhir. Pada Minggu (24/11/2024), harga minyak goreng curah di Pasar Besar Ngawi terpantau Rp19.000 per kilogram, naik tajam dari sebelumnya Rp16.000. Lonjakan ini turut dirasakan hingga tingkat agen, di mana harga minyak goreng curah kini berada di angka Rp18.000 per kilogram. Tidak hanya minyak goreng curah, minyak goreng kemasan seperti Minyakita juga mengalami kenaikan signifikan. Produk ini kini dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp18.000 per liter.
1. Harga bahan pokok lainnya juga melonjak

Selain minyak goreng, sejumlah bahan pokok lain turut mengalami kenaikan harga. Bawang merah, yang sebelumnya dijual Rp15.000 per kilogram, kini melonjak hingga Rp40.000. Harga bawang putih juga meningkat dari Rp35.000 menjadi Rp38.000 per kilogram. Tomat tak ketinggalan, dengan kenaikan drastis dari Rp4.000 menjadi Rp16.000 per kilogram.
"Semua harga mahal sekarang, seperti minyak goreng curah yang sudah Rp19.000, belum lagi tomat, bawang merah, dan putih. Kami berharap pemerintah segera turun tangan," keluh Narti, salah seorang pembeli.
2. Harga cabai stabil, tapi kekhawatiran meningkat

Di tengah lonjakan harga bahan pokok, harga cabai cenderung stabil. Cabai rawit dijual Rp25.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah bertahan di angka Rp18.000 per kilogram. Namun, pedagang dan warga tetap khawatir harga bahan pokok lainnya akan terus naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kenaikan harga ini semakin memberatkan masyarakat, khususnya pedagang kecil. "Bawang merah, bawang putih, tomat, dan minyak goreng semua naik. Kenaikan ini sangat memberatkan kami," ungkap Suyatni, pedagang di Pasar Besar Ngawi.
3. Masyarakat minta pemerintah turun tangan

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga bahan pokok. Jika tidak segera diatasi, lonjakan harga ini dikhawatirkan akan memengaruhi daya beli masyarakat di momen akhir tahun yang penting.
"Pemerintah harus segera bertindak. Kalau terus seperti ini, kami makin kesulitan,” pungkas Narti.