Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hal-hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Weton Jawa

ilustrasi kalender (unsplash.com/Eric Rothermel)

Jika berbicara mengenai masyarakat Adat Jawa, rasanya tidak jauh mengaitkannya dengan aktivitas yang berhubungan dengan hal-hal magis dan klenik. Salah satu aktivitas yang sering dibahas yaitu perhitungan weton. Weton berasal dari kata Bahasa Jawa "wetu" yang artinya keluar. Dengan kata lain weton memiliki arti kelahiran atau tanggal lahir.

Beberapa masyarakat Jawa menganggap bahwa weton sebagai patokan untuk memutuskan sesuatu. Untuk membaca weton, tentunya sangat membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang dalam. Maka dari itu, tidak semua orang bisa melakukan hal ini. Orang yang memiliki keahlian dalam bidang perhitungan untuk menentukan hari baik dan buruk disebut sebagai tukang petung.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai weton:

1. Asal Muasal

Ilustrasi Orang Jawa Zaman Dahulu (pinterest.com/sazophone)

Kepercayaan yang dianut oleh nenek moyang Adat Jawa adalah animisme dan dinamisme sehingga segala hal di kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan alam sekitar dianggap normal. Kepercayaan tadi diturunkan ke generasi selanjutnya dalam bentuk ilmu pengetahuan berupa tulisan-tulisan yang dikumpulkan dan dibukukan menjadi kitab. Salah satunya adalah primbon yang menjadi panduan perhitungan weton dari kalender Jawa.

Berbeda dengan kalender islam yang menggunakan perhitungan berdasarkan pergerakan bulan (lunar), perhitungan kalender Jawa berdasarkan pergerakan matahari (solar). Keberadaan kalender Jawa sendiri sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), maka tak heran bila sebagian masyarakat Adat Jawa mengenal kalender Jawa sebagai kalender Sultan Agungan.

2. Macam-Macam Istilah

Ilustrasi Orang Membatik (unsplash.com/Camille Bismonte)

Terdapat istilah-istilah tertentu dalam perhitungan weton. Berikut ini beberapa istilah-istilah yang berkaitan dengan weton beserta pengertiannya:

  1. Neptu dina: angka yang menjadi penanda pada hari-hari dalam saptawara (siklus tujuh hari yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu). 
  2. Neptu pasaran: angka yang menjadi penanda pada hari-hari dalam pancawara.
  3. Pasaran: mengarah pada pada arah kehidupan jiwa yang disebut "Sedulur Papat Lima Pancer". Istilah ini juga berkaitan dengan hari kapan pasar biasanya dibuka. Maka dari itu hanya terdiri lima hari pasaran dalam weton yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.
  4. Wuku: periode waktu yang dipercaya dapat menentukan karakter anak yang dilahirkan.
  5. Sujanan: pertengkaran. Pasangan yang memiliki neptu sujanan akan menghadapi permasalahan asmara.
  6. Pangasaran atau paarasan: pengelompokkan karakter manusia berdasarkan saptawara  dan pancawara.
  7. Pancasuda: pengelompokkan karakter manusia dari perhitungan angka-angka khusus dari saptawara dan pancawara.
  8. Paringkelan atau sadwara: siklus enam hari yang terdiri atas Tungle, Aryang, Warungkung, Paningron, Uwas, dan Mawulu.

3. Fungsi di kehidupan masyarakat

Ilustrasi Masyarakat (unsplash.com/Fikri Rasyid)

Tidak hanya untuk iseng semata, perhitungan weton dipercaya memiliki fungsi dalam aspek kehidupan masyarakat yang meyakininya, di antaranya:

  1. Mengetahui karakter seseorang 
  2. Menentukan tanggal dan hari pernikahan dengan menjumlahkan jumlah weton kedua pasangan untuk menemukan kecocokan.
  3. Menentukan nasib seseorang, yaitu pihak yang bersangkutan menghindari pantangan yang tidak cocok dengan wetonnya.
  4. Menentukan hari puasa weton, yaitu berpuasa saat hari kelahiran saja. Itu berarti pihak yang bersangkutan berpuasa setiap lima minggu sekali.
  5. Menentukan hari penting seseorang dengan tujuan menghindari hal yang tidak diinginkan.

4. Eksistensinya di masyarakat modern

Ilustrasi Anak Muda (unsplash.com/Devin Avery)

Meskipun zaman sudah berubah serba canggih dan beberapa masyarakat menganggap weton sebagai hal yang negatif, tetapi masih ada sebagian masyarakat Adat Jawa yang meyakini weton. Tentunya hal ini tidak jauh dari faktor lingkungan.

Beberapa meyakini karena menjadikan weton sebagai pedoman mendapatkan keberuntungan. Selain itu, sebagai salah satu bentuk identitas Adat Jawa, tujuan dilanjutkannya praktik perhitungan weton di sebagian masyarakat adalah untuk melestarikan tradisi yang sudah ada sejak dulu. 

5. Cara menghitung

Ilustrasi Menghitung (unsplash.com/unseen studio)

Tabel neptu dina

  • Senin: 4
  • Selasa: 3
  • Rabu: 7
  • Kamis: 8
  • Jumat: 6
  • Sabtu: 9
  • Minggu: 5

Tabel pasaran

  • Legi: 5
  • Pahing: 9
  • Pon: 7
  • Wage: 4
  • Kliwon: 8

Untuk menghitung weton seseorang caranya dengan menjumlahkan neptu dina (hari lahir seseorang) dengan pasaran. Misalnya seseorang lahir di hari pada Senin Legi, maka menghitungnya adalah 4 (Senin) + 5 (Legi) = 9

Nah, hasil tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk menentukan hari baik seseorang atau tujuan lainnya. 

Itu dia hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang weton. Kepercayaan terhadap weton tentunya menjadi hak masing-masing individu. Terlepas dari itu semua, nilai budaya yang terkandung dalam perhitungan weton juga patut dihargai karena termasuk peninggalan leluhur. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan kamu mengenai weton ya!

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zefanya Azzahra Sapna Clarisa
EditorZefanya Azzahra Sapna Clarisa
Follow Us