Sholikin, Pria dengan Keterbatasan Fisik yang Suka Berbagi Kaki Palsu
Daripada menangisi keterbatasan, ia pilih bangkit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Keterbatasan fisik yang dimiliki Sholikin (64), warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, tak membuat dirinya berhenti untuk berbagi dengan sesama. Kecelakaaan kerja yang ia alami saat menambang batu kapur di Gunung Moyoruti, tahun 1997 silam membuat kaki kanannya harus diamputasi oleh tim dokter rumah sakit di Tuban.
Kehilangan anggota tubuh sempat membuat dirinya syok berat. Namun, perlahan tapi pasti, ia bisa merelakan takdir. Sholikin pun bisa menerima kenyataan itu dan tak pernah menyesali. Ia lantas mencari cara agar bisa memperoleh kaki palsu. Setelah menghubungi salah satu penyiar radio, Sholikin memperoleh alamat pembuatan kaki palsu di daerah Solo Jawa Tengah.
Baca Juga: Tinggal Sebatang Kara, Pria Difabel Kena Tipu Tetangganya
1. Membeli kaki palsu di Solo
Ia lantas memutuskan berangkat ke sana pada tahun 1998, setahun pasca ia terkena musibah. Di Solo, Sholikin dan keluarga menginap dan membeli kaki palsu di yayasan khusus menangani difabel.
Kaki itu ia beli dengan harga Rp1 juta. Tapi sayang kaki palsu itu terlalu berat dan tidak bisa digunakan untuk aktivitas. "Kaki palsunya berat wong cuman hanya dijadikan hiasan saja kok mas. Nah, di situ saya kemudian mencoba membuat kaki palsu sendiri di rumah," jelas Sholikin, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/10).
Baca Juga: Polisi Simalungun Bagi-bagi Takjil dan Beri Bantuan Kaki Palsu