TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Millennials Surabaya Bikin Inovasi: Ternak Kambing Tanpa Ngarit

Pertenakan kekinian yang menjanjikan

Aryo saat meninjau kambingnya di Kediri. Dok. Pribadi Aryo

Surabaya, IDN Times - Siapa bilang beternak kambing harus mencarikan rumput alias ngarit setiap hari? Milllennial asal Surabaya, Aryo menepis cara-cara lama itu. Di tengah kesibukannya bekerja dan mengelola usaha batik, dia tetap berani membuka peternakan 'Putra Segali Farm' di Kediri.

Meski dilakukan jarak jauh, tak perlu khawatir kambingnya akan kelaparan.

1. Bermula dari cerita punya lahan

Aryo saat memberi makan kambingnya. Dok. Pribadi Aryo

Beternak tanpa ngarit ini bermula dari Aryo bertemu dengan temannya akademisi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dia cerita kalau mempunyai lahan seluas 1.500 meter di Pare Kediri yang baru saja dia tembok. Kemudian disarankan untuk ternak kambing.

"Setiap tahun pasti ada kurban (Iduladha), pasti orang cari. Mau nyiapin aqiqah juga," ujarnya saat ditelepon, Minggu (18/4/2021).

2. Terkendala pakan, disarankan olah limbah pertanian

Kambing di Putra Segali Farm ketika makan. Dok. Pribadi Aryo

Namun, Aryo sempat curhat ke temannya kendala soal kesulitan dalam mencarikan pakan kambing. Mengingat dia mempunyai pekerjaan dan usaha batik di Surabaya. Nah, dari situ disarankan membuat makanan dengan memanfaatkan limbah pertanian yang diolah.

Dia memanfaatkan sejumlah bahan yang dianjurkan. Seperti kulit mente, onggok, ampas kedelai, kulit kopi, slemper, kleci kedelai dan ampas jagung. Bahan-bahan itu dikeringkan, dicampur semuanya dikasih garam grasak kemudian direndam di air lalu dijemur. Setelah itu siap diberikan untuk makan kambing.

"Diberikan makan dua kali sehari. Limbahnya ini kondisi kering, jadi tahan lama. Saat mau dipakai ditambahin air, biar agak lunak," jelasnya

Berita Terkini Lainnya