TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ganda, Sarjana Pendidikan Ekonomi Unesa yang Pilih Jadi Petani Porang

Jarang-jarang nih yang mau kaya gini

Ganda (kaus hitam) saat mengangkat pupuk bersama temannya. Dok. Istimewa

Jombang, IDN Times - YouTubers, TikTokers, Selebgram maupun creator content lainnya menjadi cita-cita mayoritas millennials dan Gen-Z saat ini. Namun berbeda dengan Juliarta Darma Suganda (25). Sarjana Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu justru memilih jalan ninja lain, menjadi petani.

Ganda-sapaan karibnya-- mengaku mulai tertarik dengan dunia pertanian ketika melihat kondisi di tempat tinggalnya, Plandaan, Jombang. Banyak sekali lahan-lahan yang belum dimanfaatkan lantaran tanahnya kurang gembur. Dia pun melihat peluang itu. Segeralah mencari resep untuk memanfaatkannya.

"Aku melihat potensi di desaku, banyak lahan 'tegalan' sudah bertahun-tahun tidak dimanfaatkan. Karena tanahnya tidak produktif tapi sebenarnya masih bisa ditanemin," ujarnya via sambungan telepon ke IDN Times," Minggu (28/2/2021).

Baca Juga: Untung-Buntung Budidaya Porang di Madiun

1. Temukan porang yang laik untuk lahan di desanya

Porang Plandaan gagasan Ganda. Instagram @porang_plandaan

Tak menunggu waktu lama, Ganda akhirnya mendapatkan ide untuk menanami lahan "nganggur" itu dengan porang. Menurut dia, tanaman ini tidak membutuhkan tanah yang terlalu gembur maupun pupuk yang banyak.

"Aku riset, akhirnya aku nemu porang. Aku pun memutuskan tanam itu sama masku (kakakku)," katanya.

2. Ajak temannya bikin tim untuk jadi petani porang

Ganda (kaus hitam) saat mengangkat pupuk bersama temannya. Dok. Istimewa

Meski perawatan porang cukup mudah dan relatif murah, tapi Ganda menemukan fakta kalau benihnya mahal. Dia pun mencoba mengajak teman-temannya yang punya passion sama di sektor pertanian untuk budidaya porang. Gayung bersambut, teman-temannya itu pun mau.

"Mulai bibit (benih) hingga sewa lahan kan mahal. Aku kan gak punya tegalan juga. Aku ngajak teman, dijadikanlah tim dengan nama Porang Plandaan, ada lima orang di dalamnya," ucap dia.

3. Semai benih dan hasilkan bibit unggul, sebanyak 5 ribu bibit terjual

Porang Plandaan gagasan Ganda. Instagram @porang_plandaan

Bersama Tim Porang Plandaan ini, Ganda segera menyewa lahan di dekat tanah milik saudaranya. Kemudian membeli sebanyak 15 ribu benih. Mulailah, benih yang dibeli itu disemai secara mandiri. Dari 15 ribu yang disemai, hanya 10 ribu bibit yang ditanam. Sedangkan 5 ribu bibit lainnya dijual.

"Karena peminatnya juga banyak yang cari bibit porang di masyarakat sekitar," ungkapnya.

Baca Juga: Menggiurkan, Satu Hektare Porang di Madiun Bisa Hasilkan Ratusan Juta

Berita Terkini Lainnya