TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dosen Unusa Masuk Jajaran Ilmuwan Top Dunia, Siapa?

Paling junior dari 58 ilmuwan Indonesia

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin. Dok. Humas Unusa.

Surabaya, IDN Times - Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin masuk dalam daftar ilmuwan top dunia. Hal itu terungkap dari rilisan Elsevier yang merupakan perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional yang mengelola Scopus atau database jurnal.

Scopus sendiri ialah salah satu data center atau database sitasi dan literasi jurnal ilmiah bereputasi yang sekarang menjadi salah satu rujukan pendidikan tinggi, riset dan teknologi untuk pemeringkatan institusi dan peneliti di Indonesia. Nah, hanya ada 58 ilmuwan Indonesia yang masuk daftar tersebut.

Baca Juga: Guru Besar UGM Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 

1. Menjadi paling junior di antara peneliti lain

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin. Dok. Humas Unusa.

Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat itu berada pada urutan ke 18 berdasarkan ranking all citation dan urutan ke 26 berdasarkan self-citation excluded. Syaifuddin sendiri menjadi yang paling junior di antara 58 ilmuwan Indonesia

"Saya termasuk yang paling junior, karena yang masuk daftar di sana adalah para ilmuwan senior dari beberapa kampus ternama di Indonesia,” ujarnya, Selasa (26/10/2021).

2. Sering bikin artikel penelitian kesehatan lingkungan

Ilustrasi Penelitian Ilmiah. IDN Times/Mardya Shakti

Dosen doktor lulusan dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu menyampaikan, kalau fokus menerbitkan artikel di jurnal internasional bereputasi dan berimpak tinggi. Selain itu, ada salah satu tulisannya yang terbit di Journal of the Chinese Chemical Society, Wiley, sebagai artikel yang paling banyak disitasi.

"Saya banyak meneliti tentang kesehatan lingkungan, khususnya di bioremediasi polusi air yang memfokuskan pada penggunaan bahan-bahan alami dalam upaya mengurangi kandungan polusi di dalam air," kata dia.

Baca Juga: Gebrakan Cara Profesor UGM Hadapi DBD Ini Diakui Dunia

Berita Terkini Lainnya