Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

15 Tips Menjadi MC ala Rizqiani Putri, Founder Sinergi Bicara

Potret Rizqiani Putri. (Dok. Humas Sinergi Bicara)

Dewasa ini, dunia semakin akrab dengan praktik public speaking atau berbicara di depan umum. Kemampuan public speaking seringkali diperlukan dalam berbagai aspek, seperti dalam kegiatan akademik, profesi, bahkan kehidupan sehari-hari. Salah satu profesi yang berkaitan erat dengan praktik public speaking adalah Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara.  

MC adalah seorang profesional yang bertugas memandu jalannya suatu acara mulai dari awal hingga akhir. Tak hanya mengusahakan suksesnya acara, MC juga berperan penting dalam menjaga dinamika dengan audiens. Salah satu MC profesional berbakat di tanah air adalah Rizqiani Putri.      

Rizqiani Putri merupakan seorang fasilitator komunikasi sekaligus pendiri Sinergi Bicara. Bersama dengan Sinergi Bicara sebagai lembaga pelatihan komunikasi dan pengembangan diri, ia telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Dengan pengalaman belasan tahun di bidang komunikasi, sosok yang akrab disapa Putri ini kerap membagikan tips and tricks public speaking melalui akun Instagram pribadinya, @rizqianiputri. Berikut kami rangkum 15 tips and tricks menjadi MC ala Rizqiani Putri yang antigagal. Yuk, simak!  

1. Preparation is everything

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Kata Putri, persiapan menjadi keniscayaan yang harus kamu lakukan sebelum nge-MC, mulai dari memahami tema acara, menentukan pembawaan formal/semiformal/informal, menguasai rundown, meriset materi dan narasumber, memahami range usia audiens, hingga menyiapkan kostum top to toe

Persiapan akan membantu kamu untuk mengurangi rasa tegang ataupun panik sebelum tampil. Kata Putri, perasaan itu jangan sampai menghambat kamu apalagi sampai membuat kamu menyerah. MC yang tampil keren di atas panggung pasti sudah melalui proses yang panjang, yaitu proses persiapan diri. 

2. Persiapkan mental sebelum tampil

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Kata Putri, sebelum tampil seorang MC membutuhkan persiapan mental yang matang. Dengan begitu, kamu akan bisa fokus dan tidak overthinking dengan hal-hal lain, misalnya takut berbelit-belit saat berbicara atau bahkan takut kehilangan kata-kata. Kekhawatiran seperti itu pasti muncul ketika kamu belum menata hati. 

Bagi Putri, hadir lebih awal sebelum tampil sangatlah membantu MC dalam mempersiapkan mental. Salah satu benefit-nya, kamu bisa mengenali setting ruangan tempat kamu hendak tampil. Agar mentalmu semakin tangguh, pelajari dahulu mengenai situasi ruangan, setting tempat, bahkan mencoba mikrofon jika perlu.  

3. First impression itu penting

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

First impression atau kesan pertama seorang MC menjadi salah satu hal yang benar-benar diperhatikan audiens. Ketika kamu sebagai MC hadir di depan audiens, mereka akan memperhatikan cara berjalanmu, cara memandangmu, cara tersenyummu, bahkan sebelum kamu berbicara. 

Komunikasi nonverbal, termasuk sikapmu saat mendengarkan atau merespons orang lain, sangat berpengaruh dalam membentuk pandangan mereka tentang kepribadianmu. Meski belum berkata-kata, aspek-aspek dalam dirimu sudah mengungkapkan karaktermu. Jadi, berikanlah first impression yang baik setiap saat.     

4. Teknik memegang mikrofon

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Kata Putri, ketika MC memegang mikrofon, pastikan jarak antara bibir dan mikrofon sejauh dua atau tiga jari. Tapi, yang perlu kamu ingat, jangan sampai mikrofon menutupi wajahmu. Mikrofon hanyalah alat bantu, sedangkan bintang utamanya tetap kamu.

Cara yang benar dalam memosisikan mikrofon dimulai dengan menegakkan mikrofon sejajar di depan bibir, lalu turunkan gagangnya sedikit, sehingga audiens tetap bisa melihat wajahmu, baik dari depan maupun samping. Jangan lupa juga untuk menggerakkan mikrofon ke manapun bibirmu bergerak, entah itu ke kanan, ke kiri, ke atas, bahkan ke bawah. Pastikan kamu melakukan hal ini agar suaramu tetap terdengar dengan jelas.  

5. Set the tone

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Bagi Putri, ternyata praktik berbicara di depan audiens bukanlah hal yang sulit. Satu yang bisa kamu tentukan terlebih dahulu adalah tone suara. Kamu bisa memanfaatkan berbagai tone suara sesuai kebutuhan, mulai dari tone rendah, sedang, hingga ceria.

Meski personality Putri cenderung menggunakan tone sedang, dia tetap tidak kesulitan jika harus menggunakan tone rendah atau ceria saat diperlukan. Ini menunjukkan bahwa MC harus profesional dalam menentukan tone suaranya sesuai dengan kebutuhan acara.

6. Sapa audiens dengan ramah

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Begitu mendapat mikrofon dan kesempatan untuk tampil di atas panggung, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menyapa audiens dengan hangat dan akrab. Hindari raut wajah yang kurang ramah dan tidak bersahabat. Hindari juga gestur menunduk. Sebaliknya, pandanglah audiens dengan penuh keramahan.

"Different approach, different impact," begitulah kata Putri. Cara pendekatan yang berbeda akan memberikan dampak yang berbeda pula, sesederhana dari cara kamu menyapa audiens. Ini hal yang tampaknya sederhana, tapi ternyata berdampak besar. 

7. Beyond speak, it's a show!

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Ketika kamu tampil sebagai MC di atas panggung, tanpa kamu sadari kamu sebetulnya sedang bermain peran, lebih tepatnya peran sebagai penampil. Untuk sampai ke tahap ini, kamu membutuhkan pendalaman materi, bukan sekadar latihan ekspresi.

Sebelum memasuki dunia peran, pastikan kamu sudah melakukan transisi dengan cara meditasi, konsentrasi, kontemplasi, olah napas, olah fokus, olah vokal, dan yang terpenting adalah olah gerak maupun olah rasa. Menurut Putri, memang banyak yang perlu diolah, hingga akhirnya peran itu bisa merasuk sepenuhnya ke dalam dirimu. Peran yang sedang kamu mainkan adalah peran sebagai MC profesional yang bisa memandu acara dengan penuh percaya diri dan memastikan semua segmen berjalan sesuai rencana sambil tetap berinteraksi dengan audiens secara efektif. 

8. Bicara bukan sekadar gugur kewajiban

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Pernahkah kamu mengamati seorang pembicara yang hadir hanya untuk memenuhi kewajiban tanpa benar-benar terlibat dengan audiens? Nah, jangan sampai kamu melakukan hal yang sama. Apapun momennya, siapapun audiensnya, dan apapun pesan yang hendak kamu sampaikan, pastikan kamu berdiri di hadapan audiens dalam kondisi yang nyaman.

Ibarat efek domino, kenyamanan yang kamu rasakan ini juga akan bisa dirasakan oleh audiens. Dengan begitu, ketika MC merasa percaya diri dan nyaman di atas panggung, hal ini sekaligus menciptakan suasana yang akrab dan terbuka bagi audiens. Audiens merasa lebih rileks dan siap untuk berpartisipasi dalam acara. Kemampuan MC dalam mengelola acara tentu berpengaruh terhadap respons audiens. 

9. Lebih dari sekadar indah didengar

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Tidak sekadar mengutamakan warna suara yang indah, MC tentu membutuhkan dinamika agar audiens tidak merasa bosan. Kata Putri, intonasi, penekanan, bahkan sedikit drama pada beberapa pilihan kata yang kamu sampaikan sangat diperlukan untuk menghidupkan suasana.   

Tak hanya komunikasi verbal, komunikasi nonverbal juga perlu diasah. Gestur, aksentuasi, dan artikulasi juga harus diperhatikan ketika kamu nge-MC. Elemen-elemen ini perlu digabungkan untuk menciptakan suasana acara yang menyenangkan agar perhatian audiens tetap terjaga sepanjang acara. 

10. Kriteria MC bagus adalah MC yang percaya diri

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Kata Putri, salah satu hal yang bisa menghambat MC adalah perasaan takut akan penilaian orang lain. Takut dianggap kurang bagus, takut tidak memenuhi ekspektasi audiens, atau takut dianggap suaranya tidak cocok. Padahal, kriteria MC bagus adalah MC yang percaya diri. 

Menurut Putri, audiens tidak akan menilai kamu sebagai MC dari parasmu, tingkat kejeniusanmu, kecakapanmu dalam berbahasa asing, atau bahkan pakaianmu yang mahal. Yang paling penting adalah mentalmu sebagai seorang penampil profesional. Gaya komunikasi yang baik dan tingkat kepercayaan diri yang cukup akan menghasilkan feedback yang baik pula. Kamu harus yakin dengan kemampuan dirimu sendiri, barulah audiens tidak akan meragukanmu. Lakukan apapun dengan penuh keyakinan, itulah yang utama.             

11. Karena setiap panggung adalah kesempatan

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Mantra yang selama ini dirapalkan Putri, bahwa setiap panggung adalah kesempatan dan setiap kesempatan adalah panggung. Bagi Putri, tidak ada satu panggung pun yang sia-sia untuk diperjuangkan. Ia yakin, satu panggung ke panggung lainnya pasti memberikan pelajaran baru. 

Setiap panggung yang kamu taklukkan akan mengantarkan kamu pada kepercayaan diri yang lebih besar, bahkan membantumu untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ini adalah kata kunci yang penting untuk diingat. Jadi, ketika kamu diberi kesempatan lain untuk tampil sebagai MC atau bahkan pembicara, kamu harus terlebih dahulu mengiyakan tawaran itu, barulah kemudian memikirkan strategi-strateginya.       

12. Ketika kehilangan kata-kata

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Tak jarang, sosok ekstrovert merasa bahwa segala sesuatu akan berjalan lancar dengan hanya berbicara spontan. Tapi, tidak menutup kemungkinan mereka mengalami blank atau kehilangan kata-kata. Dalam ilmu komunikasi, fenomena ini dikenal dengan istilah dead level abstraction.  

Ketika kamu mengalami blank, ini bisa memberikan kesan kurang profesional. Tapi tak perlu khawatir, menurut Putri ini bisa dimanfaatkan sebagai ice breaking. Misalnya kamu berkata, "Sebentar, ada satu kata yang saya lupa. Ada yang bisa bantu saya?". Setelah dijawab audiens, kamu bisa menambahkan, "Wah, ini cocok banget jadi pembicara berikutnya!". Dengan begitu, situasi awkward tidak sampai terjadi, yang ada hanyalah gimmick. Jadi, kamu harus tanggap dalam mengantisipasi momen nge-blank dengan gaya-gaya khasmu.

13. Cara menyikapi gangguan

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Beberapa gangguan bisa saja muncul saat kamu nge-MC, misalnya suara mikrofon yang timbul tenggelam. Jika ini terjadi, kamu tidak perlu panik. Gunakan momen ini lagi-lagi sebagai sarana ice breaking, misalnya dengan berbicara, "Baik, saya cek, oh mungkin saya harus bergeser ya, bapak ibu." 

Selama kamu mengatasi segala situasi pelik dengan gaya, kendala teknis tidak akan menjadi masalah. Kata Putri, setiap orang memiliki gayanya masing-masing dalam mengatasi momen ini, sehingga tidak ada patokan khusus yang harus diterapkan. Tapi, satu sikap yang perlu kamu tunjukkan adalah ketenangan. Dengan sikap tenang, kamu akan tetap terlihat sebagai MC profesional. Ketenangan ini akan kamu dapatkan ketika kamu bisa menikmati seluruh proses menjadi MC. Oh iya, orang-orang yang berhasil menikmati proses tentu tidak datang dengan tangan kosong. Mereka pasti sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelumnya.

14. Postur profesional saat duduk

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Satu hal yang mungkin sering terlupakan adalah postur duduk seorang MC. Jika kamu harus duduk di kursi yang ada sandarannya, pastikan kamu tetap duduk tegak dan tidak bersandar sepenuhnya pada kursi. Agar lebih jelas, bayangkan di belakang punggungmu ada satu kepalan tangan. Ini menjadikan punggungmu tidak menempel sepenuhnya ke sandaran kursi, meskipun pinggulmu menempel di sandaran kursi. Sikap ini menunjukkan posisi siap sekaligus profesional. 

Hindarilah posisi terlalu rileks atau membungkuk, kecuali kamu sedang dalam sesi interaksi atau diskusi. Saat mendengarkan narasumber berbicara, condongkanlah badanmu ke depan. Pastikan badanmu condong dengan benar agar tidak terkesan membungkuk. 

15. Menjadi pembicara yang menawan

Potret Rizqiani Putri. (Foto: Humas Sinergi Bicara)

Tips kali ini tak hanya cocok diterapkan saat menjadi MC, tapi juga relevan dengan aktivitas public speaking lainnya, seperti menjadi pembicara, memberikan sambutan atau pidato, podcaster, konten kreator, moderator, bahkan penceramah agama. 

Dengan menjadi pembicara publik, setidaknya ada tiga tujuan yang ingin dicapai, yaitu menginformasikan sesuatu (to inform), memberikan persuasi (to persuade), atau memberi hiburan (to entertain). Kalau kamu berhasil mengemas tiga tujuan sekaligus tanpa mengurangi makna yang ingin disampaikan, di situlah kamu menjadi pembicara yang sangat menawan. Menurut Putri, dengan menggabungkan aspek-aspek ini, pesan yang akan disampaikan pastilah pesan yang bermakna dan dipahami pendengarnya. 

Nah, itulah 15 tips nge-MC ala Rizqiani Putri yang sudah berpengalaman selama belasan tahun di bidang public speaking. Jangan lupa dipraktikkan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us