Harga Melonjak, KPPU Awasi Pengusaha Tabung Oksigen Nakal di Jatim

Jangan mengambil keuntungan lebih di tengah bencana

Surabaya, IDN Times - Tingginya kebutuhan tabung dan isi ulang oksigen serta obat terapi COVID-19 disinyalir membuat para pengusaha menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk itu, Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah IV Surabaya menyisir dan menginvestigasi para pengusaha-pengusaha nakal tersebut.

1. KPPU investigasi oknum pengusaha nakal

Harga Melonjak, KPPU Awasi Pengusaha Tabung Oksigen Nakal di JatimKepala KPPU Wilayah IV Surabaya, Dendy Rakhmad Sutrisno dalam konferensi pers virtual. Dok. Istimewa.

Kepala KPPU Wilayah IV Surabaya, Dendy Rakhmad Sutrisno mengatakan bahwa ia sudah memulai investigasi berbagai pihak yang terindikasi melakukan pelanggaran persaingan usaha dalam bisnis penyediaan oksigen dan obat terapi COVID-19. Berbagai indikasi kecurangan mulai dari harga yang melambung tinggi hingga penimbunan. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 11/2020 dan PP No. 44/2021, pelaku usaha dapat dijatuhi denda hingga 10 persen dari total penjualan produk tersebut.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional  maupun lembaga penegak hukum lain untuk saling bertukar informasi guna menjaga keamanan pasokan tersebut," ujarnya, Jumat (9/7/2021).

Baca Juga: COVID-19 Melonjak, Permintaan Oksigen di Tulungagung Naik 300 Persen

2. Minta masyarakat turut berpartisipasi

Harga Melonjak, KPPU Awasi Pengusaha Tabung Oksigen Nakal di JatimIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Dendy melanjutkan, pihaknya juga meminta bantuan masyarakat agar bisa aktif memberikan informasi atau melaporkan adanya dugaan persaingan usaha tidak sehat dalam pasokan berbagai produk esensial dalam penanganan COVID-19. Dengan demikian, pasokan serta harga produk-produk penting tersebut dapat terjaga.

"Mari bersama-sama menjaga pelaksanaan PPKM darurat ini dengan tidak menambah beban masyarakat berupa kenaikan barang/jasa esensial terkait penanganan COVID-19, dan laporkan kepada kami apabila masyarakat menemukan adanya upaya penahanan pasokan yang berujung pada kelangkaan dan tingginya barang atau jasa esensial," tuturnya.

3. Harga tabung dan isi ulang oksigen melonjak

Harga Melonjak, KPPU Awasi Pengusaha Tabung Oksigen Nakal di JatimIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Berdasarkan pantauan KPPU di12 daerah, rata-rata harga kebutuhan esensial pasien COVID-19 naik. Salah satunya tabung gas oksigen ukuran 1 meter kubik yang biasanya dijual dengan harga dikisaran Rp700 ribu Rp800 ribu, melonjak menjadi Rp1,2 juta hingga Rp2,1 juta. Sementara jasa isi ulang tabung gas oksigen juga mengalami peningkatan menjadi kurang lebih Rp150 ribu per meter kubik dari semula Rp30 ribu per meter kubik.

Sedangkan harga terendah tabung gas oksigen 1 meter kubik sejauh ini adalah Rp900 ribu (Mataram), tertinggi Rp2,1 juta (Banyuwangi), sedangkan jasa isi ulang terendah Rp30 ribu per meter kubik (Mataram) dan yang tertinggi tertinggi Rp150 ribu per meter kubik (Surabaya).

"Harga itu, kami pantau di 12 daerah, masing-masing Madiun, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Bali, Banyuwangi, Jember, Mojokerto, Kediri, Denpasar, dan Mataram, yang menunjukkan terbatasnya stok tabung gas oksigen di kota-kota itu," jelasnya.

4. Obat terapi COVID-19 mahal hingga sulit dicari

Harga Melonjak, KPPU Awasi Pengusaha Tabung Oksigen Nakal di Jatimgoogle

Tak hanya tabung oksigen, masyarakat Jatim juga kesulitan mendapat obat terapi COVID-19, seperti pantauan di  8 daerah masing-masing Surabaya, Mojokerto, Malang, Sidoarjo, Gresik, Denpasar, Mataram dan Kupang.

"Obat terapi COVID-19 relatif sulit didapatkan pada beberapa apotek di Jawa Timur yang kami pantau, bilapun ada dijual di atas diatas HET dengan menggunakan obat merek lain. Misalnya obat Favipiravir 200mg per  tablet HET-nya Rp22.500, tidak tersedia dan diganti dengan merek Avegan yang dijual dengan harga Rp68.000 sampai Rp76.900 per tablet," pungkasnya.

Baca Juga: Polda Jatim Instruksikan Polres Awasi Ketersediaan Oksigen

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya