TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Telur Naik, Pemkot Madiun Minta Bulog Gelar Operasi Pasar

Saat ini harga telur Rp21 ribu per Kg

IDN Times/Nofika Dian

Madiun, IDN Times – Dinas Perdagangan Kota Madiun mengusulkan kepada Perum Bulog Sub Divre IV Madiun, untuk menggelar operasi pasar telur ayam. Usulan itu disampaikan lantaran harga komoditas itu telah mengalami kenaikan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.

Kamis ini, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Rp21 ribu per kilogram. Padahal, pada Senin (12/11) masih Rp 19 ribu per kilogram. Diperkirakan nilai tukar komoditas itu bakal terus merangkak naik selama beberapa hari ke depan. Salah satu penyebabnya karena melonjaknya biaya produksi peternak ayam seiring kenaikan harga pakan.

“Sebagai antisipasi maka Bulog perlu menambah bahan kebutuhan pokok yang dijual pada saat operasi pasar,’’ kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Kota Madiun, Pundjung Wahono, saat rapat koordinasi pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 di Pemkot Madiun, Kamis sore (15/11).

Baca Juga: Pemerintah Respon Aspirasi dan Beri Solusi Peternak Ayam Petelur

1. Lokasi operasi pasar dinilai perlu ditambah

IDN Times/Nofika Dian

Apabila diperlukan, Pundjung melanjutkan, lokasi operasi pasar yang selama ini dijalankan perlu ditambah. Selain di Pasar Besar Madiun dan Pasar Sleko, bisa menyasar ke tingkat kelurahan. Komoditas yang dijual seperti beras dan gula pasir juga perlu ditambahi telur ayam.

Wacana itu untuk melindungi warga dari dampak kenaikan harga. Apalagi, tingkat kebutuhan warga terhadap terhadap sejumlah komoditas dipastikan meningkat pada momentum Natal dan Tahun Baru 2019.

2. Bulog memilih menunggu perkembangan harga

IDN Times/Nofika Dian

Kepala Perum Bulog Sub Divre IV Madiun, Heriswan, menuturkan bahwa pihaknya belum perlu menjalankan operasi pasar telur ayam dalam waktu dekat. Menurutnya, hingga kini kenaikan harganya belum signifikan. “Telur sudah ada kenaikan (harga) sedikit. Mungkin untuk mengantisipasi lebih tinggi naiknya perlu ditambah komoditas telur ayam saat operasi pasar,’’ ujar dia.

Di saat harga telur melambung tinggi, Heriswan melanjutkan, telur ayam akan dijual dalam operasi pasar. Dalam kegiatan itu, per kilogram setiap komoditas yang dijajakan mendapatkan bantuan biaya angkut dari pemerintah antara Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram.

Di saat harga telur di pasaran Rp 21 ribu per kilogram, misalnya, maka warga dapat membeli dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 20.500. Penerapan itu juga berlaku bagi komoditas lain seperti beras, gula pasir dan tepung terigu.

Baca Juga: Kelulusan CPNS Rendah, Pemkab Madiun Minta Passing Grade Diturunkan

Berita Terkini Lainnya