Inflasi Jatim Lampaui Nasional, Tertinggi Surabaya

Faktor kelompok pengeluaran paling pengaruhi

Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kalau Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi lebih tinggi daripada nasional pada periode Juli 2023. Inflasi year on year (y-on-y) Jatim sebesar 4,11 persen. Sementara nasional periode yang sama sebesar 3,08 persen.

Kemudian untuk tingkat inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08. Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, Inflasi Y-on-Y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran itu antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,38 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,15 persen.

Kelompok kesehatan mengalami inflasi 3,97 persen; kelompok transportasi 9,20 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,66 persen; kelompok pendidikan 5,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 5,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,85 persen. 

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen," ujar Zulkipli, Rabu (2/8/2023).

Inflasi y-on-y Juli 2023 komponen energi sebesar 12,52 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,03 persen.  "Tingkat inflasi y-on-y Juli 2023 komponen bahan makanan sebesar 2,22 persen,dengan tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,03 persen," tambahnya. 

Pada level kota, Inflasi y-on-y Juli 2023 tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,46 persen dengan IHK sebesar 116,60 dan terendah terjadi di Madiun sebesar 2,71 persen dengan IHK sebesar 113,85. 

Baca Juga: Inflasi Tahunan Melandai 5 Bulan Berturut-turut

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya