Masuk Musim Panen, Harga Padi di Jember Terus Menurun
Harga jual Padi murah, BBM naik, lengkap sudah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jember, IDN Times - Memasuki Bulan April, harga gabah di tingkat petani kawasan Kabupaten Jember semakin turun. Padahal, sejak sepekan terakhir, sejumlah kawasan di Kecamatan Jenggawah, Tempurejo, Ambulu, Wuluhan Kabupaten Jember telah memasuki musim panen padi.
Turunnya harga padi, memicu rasa kecewa sejumlah petani. Sebab di Bulan Ramadan saat ini, banyak kebutuhan keluarga menyambut Lebaran Idul Fitri.
Baca Juga: 7 Kuliner Khas Jember yang Wajib Dicicipi
1. Padi petani ditawar Rp3.500
Kondisi tersebut ditambah dengan naiknya harga BBM yang memicu kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok.
"Padi saya ditawar Rp3500 perkilogram, murah sekali. Sudah BBM naik, apa-apa naik, waktu panen harga murah," kata petani Jenggawah, Mispan usai memanen padinya.
Harga tersebut, katanya, merupakan nilai jual gabah yang baru dipanen dari sawah. Dari hitungannya, hasil panen padi yang mencapai 80 karung atau setara 2 ton lebih, hanya untung sedikit bila dijual dengan harga Rp3500.
"Ya setidaknya harga padi basah di atas Rp4000, di bawah harga itu tipis sekali," jelasnya.
Baca Juga: Sambut Ramadan, 'Megengan' Jadi Ruang Musyawarah Warga Jember