LPG Melon di Jatim Langka, Benarkah?

Apa kabar perekonomian dapur? 

Surabaya, IDN Times - Gas minyak cair atau LPG melon 3 kilogram (kg) sempat mengalami kelangkaan di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim). Salah satunya Nganjuk. Kelangkaan ini diakui oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. Tapi hanya di level pengecer.

Section Head Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan kepada IDN Times, penyebabnya ada peningkatan konsumsi atau permintaan. Peningkatan ini disebabkan libur panjang pada awal Juni.

"Kalau kondisi di Nganjuk terjadi akibat peningkatan konsumsi di level pengecer. Ada libur panjang yang pada hari itu mengakibatkan kenaikan konsumsi 6 persen yang tidak diantisipasi oleh pengecer," ujarnya via telepon, Senin (19/6/2023).

Karena ada laporan kalau pasokan LPG kurang. Taufiq menegaskan kalau Pertamina langsung melakukan upaya normalisasi. "Kita lakukan normalisasi pasokan. Namun ternyata ada oknum yang memang mencari keuntungan dari situ. Kini mereka menjual harga tinggi di level pengecer," beber dia.

Ada LPG 3 kg yang dijual sampai Rp30.000 di level pengecer karena memanfaatkan kondisi yang ada. Sementara Pertamina mengklaim kalau sebenarnya di pangkalan pasokannya sudah tercukupi dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp16.000 per 3 kg.

"Kami sebetulnya menyarankan warga masyarakat membeli langsung ke pangkalan resmi Pertamina. Karena stoknya ada, kemudian harganya sesuai HET. Sehingga masyarakat tidak dibuat resah dengan harga tinggi di pengecer," kata Taufiq.

"Sedangkan ranah pengawasan itu bukan di ranah Pertamina tapi ranahnya Pemda melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian," dia melanjutkan.

Yang jelas, sambung Taufiq, secara keseluruhan harga LPG melon di Jatim normal. "Kalau Jawa Timur pasokannya normal, hanya saja ada oknum yang meggoreng ini di level pengecer. Di pangkalan ada banyak kok, distribusinya juga lancar," pungkas dia.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya