Harga Cabai Rawit di Jember Meroket Jadi Rp40 Ribu Per Kilogram
Naiknya harga dipicu banyaknya cabai terkena hama cacar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jember, IDN Times - Harga cabai rawat di pasar tradisional terus meroket sejak sepekan terakhir. Berdasarkan pantauan IDN Times, harga terus naik di angka kelipatan Rp5 ribu dalam sebulan terakhir.
"Sekarang harga cabai sret mahal, per kilogram di pasar Rp 40.000 per kilogram. Kalau dari petani harganya Rp 35.000. Pokoknya selama saya belanja kulakan sebulan terakhir, naik empat kali, naiknya Rp 5.000 terus," ujar pedagang sayur keliling, di Pasar Tradisional Tempurejo, Kabupaten Jember, Muhammad Tekur , Rabu (1/12/2021).
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Anjlok, Ini Dua Faktornya
1. Harga cabai merangkak naik sejak dua bulan terakhir
Tekur menyebut, dalam dua bulan lalu, harga cabai masih di kisaran Rp 10 ribu-15 ribu per kilogram. Harganya Kemudian merangkak naik di bulan November, yaitu Rp20 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.
"Naik cepat kelipatan Rp5 ribu, bahkan ada yang samapi Rp45 ribu," jelasnya.
Salah satu penyebab naiknya harga cabai adalah produksi yang terganggu. Para petani mengeluhkan rendahnya produksi lantaran tanaman milik mereka terkena penyakit. Petani cabai asal Jenggawah, Suhari salah satunya. Ia menyebut tanaman cabai miliknya saat ini banyak yang terkan serangan penyakit cacar buah (antraknosa). Penyakit tersebut tergolong jenis jamur yang bisa membuat buah menjadi busuk sebelum dipanen.
"Harganya sekarang memang mahal. Tapi cabai saya banyak yang terkena cacar karena sering turun hujan," ujar Suhari.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Tingkat Petani Jatim Anjlok, Ini Faktornya