TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dulu Ditertawakan, Kini Aris Sukses Budidaya Jamur Tiram

Budidaya jamur tiram tidak membutuhkan lahan luas

Aris Budianto petani jamur tiram asal Lamongan. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Usaha budidaya jamur tiram yang digeluti Aris Budianto (32) memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi saat memulai usahanya itu, Aris tidak mempunyai keahlian khusus dalam mengelola usaha. Semua ia perolehan secara otodidak.

Maka tak heran banyak teman dan juga keluarga Aris kerap mencibir bahkan menertawakannya. Tak sedikit pula dari mereka juga berkata bahwa usaha yang dijalani Aris bakal gagal total.

Baca Juga: Klaster Hajatan Lamongan, 9 Meninggal dan 100 Orang Positif COVID-19

1. Sekali panen Aris bisa menghasilkan Rp25 juta

Aris Budianto petani jamur tiram asal Lamongan. IDN Times/Imron

Namun lambat laut Aris mampu menunjukkan kepada mereka bahwa usaha yang ia rintis tersebut bisa berkembang. Hingga akhirnya omset dari hasil penjualan jamur tiram untuk sekali panen Aris bisa memperoleh keuntungan Rp25 juta rupiah.

"Ya dulu awalnya banyak yang tidak suka dengan usaha yang saya jalani ini, katanya jamur itu beracun kenapa dibudidayakan hingga sampai akhirnya saya ditertawakan," kata Aris, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Kunker di Lamongan Kapolri Minta PPKM Mikro Diperkuat

2. Setelah berhasil budidaya jamur tiram Aris kini banyak yang menyanjung

Aris Budianto petani jamur tiram asal Lamongan. IDN Times/Imron

Aris waktu itu memaklumi cibiran orang lain karena usaha budidaya jamur tiram tidak begitu familiar ditelinga masyarakat Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan yang umumnya berprofesi sebagai petani padi. Jadi wajar saja usaha yang Aris rintis ditertawakan orang.

"Namun sekarang sudha tidak lagi, justru banyak orang yang menyanjung dan saya sendiri berharap dengan usaha yang saya bangun ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat," harapnya.

3. Belajar budidaya jamur tiram diperolehnya secara otodidak

Aris Budianto petani jamur tiram asal Lamongan. IDN Times/Imron

Setelah melihat tata cara budidaya jamur di Pondok Pesantren Langitan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban pada 2014. Sepulangnya dari sana Aris mencoba mempraktekkan sendiri ilmu yang ia perolehan. Namun lagi-lagi percobaannya itu gagal. Hingga pada tahun 2015 ia memberanikan diri untuk menekuni budidaya jamur tiram.

"Saya coba teus sampai 3 bulan lamanya dan akhirnya berhasil dan mencoba memproduksi beglog jamur dan menghasilkan panen jamur yang banyak," jelasnya.

4. Aris berlatar belakang sarjana teknik industri

Aris Budianto petani jamur tiram asal Lamongan. IDN Times/Imron

Sebenarnya Aris tidak mempunyai keahlian khusus dalam bidang pertanian. Dulu waktu masih kuliah Aris mengambil jurusan teknik industri. Karena tak mau nganggur setelah tamat kuliah Aris pun mencoba membudidayakan jamur tiram.

"Untuk pemasaran jamur tiram sendiri kita menjualnya melalui online dan secara manual. Biasanya warga sekitar Babat, Lamongan datang langsung ke rumah untuk membeli jamurnya dan produk saya juga tidak dikemas dalam bentuk rapi hanya cukup bermodalkan plastik bening dan jamur kita jual dalam kemasan 1,5 kilo sampai 1 kilo," imbuhnya.

Baca Juga: Produsen Tempe di Jombang Babak Belur Dihantam Pandemik 

Berita Terkini Lainnya