TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Bappenas: Indonesia 2045 Bergantung pada Pelaku Industri

Pertumbuhan ekonomi tinggi dapat diraih dengan pengelolaan

www.instagram.com//asmanadia

Gresik, IDN Times -  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Bambang Brodjonegoro menekankan cita-cita Indonesia pada tahun 2045 kepada pelaku industri. Pasalnya, kunci digdaya Indonesia berada pada peningkatan sektor industri.

 

1. Tahun 2045 momen melihat keberhasilan industri di Indonesia

IDN Times/Fitria Madia

 

Hal ini disampaikan Bambang saat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Petrokimia Gresik, Jumat (26/7). Bambang mengatakan bahwa pada 2045, Indonesia sudah harus masuk sebagai negara maju.

"2045 adalah momen penting 100 tahun kemerdekaan. Biasanya suatu bangsa ketika merayakan hari ulang tahun ke 100 maka akan ada intropseksi apakah perwujudan tujuan negara UUD 45 bisa dicapai?" ujarnya.

Bambang menyampaikan 4 pilar pembangunan Indonesia 2045 yaitu pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologi, pengembangan ekonomi berkelanjutan, pembangunan yang adil, dan memperkuat ketahanan dan pemerintahan nasional.

2. GDP per kapita ditargetkan meninggkat tajam

IDN Times/Fitria Madia

 

Untuk mencapai cita tersebut, Bambang mengatakan bahwa setidaknya Indonesia harus mencapai GDP per kapita 13 ribu US$. Namun sayangnya, saat ini Indonesia masih ada di angka 3.877 US$.

"Kita harapkan 2045 atau paling lambat 2040. Kalau GBP per kapita maka kita akan naik kelas. Kalo sekarang kita masih lower middle income. Untuk menjadi negara berpendapatan tinggi atau negara maju kita butuh 13 ribu US$," jelasnya.

Baca Juga: Rekor, Petrokimia Catatkan Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah

3. Industri padat karya sempat membawa pertumbuhan ekonomi yang tinggi

(Ilustrasi raker PT Petrokimia Gresik) IDN Times/Uni Lubis

 

Bambang mengatakan bahwa salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah melalui sektor industri. Berdasarkan perbandingan dengan tahun 1980-1990an, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 6,4 persen. Sedangkan kini pertumbuhan potensial Indonesia.

"Pertumbuhan setinggi itu bukan karena sumber daya alam tapi karena industri pengelolaan. Dulu yang berjaya adalah yang padat karya. Jadi tidak berfokus pada sumber daya alam melainkan sumber daya manusia," tutur Bambang.

Baca Juga: Fakta-fakta PT Petrokimia Gresik, BUMN Pupuk Berusia 47 Tahun

Berita Terkini Lainnya