Fakta-fakta PT Petrokimia Gresik, BUMN Pupuk Berusia 47 Tahun
(Ilustrasi pabrik PT Petrokimia Gresik) IDN Times/Uni Lubis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gresik, IDN Times - PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah PT Pupuk Indonesia Holding Company yang memasuki usia 47 tahun di bulan Juli 2019. Petrokimia Gresik bergerak di bidang produksi pupuk dan produk non pupuk hasil diversifikasi. Sebagai salah satu perusahaan besar karya anak bangsa, PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa fakta yang berhasil dihimpun IDN Times saat berkunjung di kantor pusatnya di Gresik.
1. Nama Petrokimia dari kata minyak bumi
(Ilustrasi raker PT Petrokimia Gresik) IDN Times/Uni Lubis
Nama Petrokimia sebenarnya diambil ada kata petroleum dan kimia. Pasalnya, dulu bahan bakar pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik menggunakan minyak bumi. Seiring berjalannya waktu, bahan bakar minyak ini kemudian digantikan dengan bahan bakar gas bumi. Gas dirasa lebih ramah lingkungan dengan ketersediaan yang lebih banyak.
"Meski bahan bakar utama dialihkan ke gas, namun nama Petrokimia tetap dipertahankan. Hal ini mempertimbangkan pemasaran karena nama Petrokimia telah lekat di kalangan mitra dan masyarakat," ujar Humas PT Petrokimia Gresik, Edri Gasyaf.
2. Logo Petrokimia terinspirasi kecamatan
(Ilustrasi area riset PT Petrokimia Gresik) IDN Times/Uni Lubis
Salah satu hal yang menarik dari PT Petrokimia Gresik adalah logonya. Logo PG memperlihatkan seekor kerbau berwarna kuning keemasan di atas kelopak daun berwarna hijau. Kerbau sendiri melambangkan petani yang bersifat loyal, tidak buas, giat bekerja, dan pemberani.
Namun arti lain dari kerbau berwarna emas sebarnya diambil dari nama kecamatan di mana pabrik berada yaitu Kecamatan Kebomas. Sementara kelopak daun hijau berujung lima adalah gambaran dari Pancasila serta simbol dari pertanian.
3. Berbagai macam pupuk diproduksi
IDN Times/Fitria Madia
Nah sekarang tentang produksi PT Petrokimia Gresik. PT Petrokimia Gresik memiliki 31 pabrik dengan total produksi 8,9 juta ton produk pupuk maupun non pupuk per tahun. Berbagai jenis pupuk diproduksi di PT Petrokimia Gresik antara lain pupuk urea, pupuk fosfat, dan pupuk NPK. Sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT Petrokimia Gresik menyediakan 5 jenis pupuk subsidi yaitu pupuk urea, pupuk ZA, pupuk SP-36, pupuk NPK Phonska, dan pupuk Petroganik.
Selain pupuk, produk non pupuk juga diproduksi seperti dry ice, benih tanaman, dan probiotik. Produk-produk tersebut bisa didapatkan di toko swalayan milik PT Petrokimia bernama Petromart yang tersebar di 5 kota di Jatim.
Baca Juga: Yuk Kenali, Ini Perbedaan 5 Jenis Pupuk Organik untuk Tanaman
4. Pupuk NPK menjadi unggulan
IDN Times/Fitria Madia
Salah satu keunggulan PT Petrokimia Gresik adalah pabrik pupuk NPK-nya. Perusahaan ini dapat memproduksi 2,7 juta ton pupuk NPK pertahun dari 8 pabrik. 2,1 di antara digunakan untuk subsidi. Jumlah ini merupakan produksi terbesar dibanding produsen pupuk lain.
Selain itu, PT Petrokimia Gresik juga dapat memproduksi jenis-jenis pupuk NPK sesuai kebutuhan pemesan. Jenis pupuk ini diatur berdasarkan kadar natrium (N), fosfat (P), atau kalium (K).
"Biasanya atau yang umum dijual itu masing-masing kadarnya 15 persen. Tapi kita bisa buat jadi 12-11-20 atau yang lain. Sudah ada 40 jenis pupuk NPK sesuai kadarnya," jelas Edri.
5. Baru melipatgandakan produksi pupuk urea
(Ilustrasi Raker PT Petrokimia Gresik) IDN Times/Uni Lubis
Baru-baru ini, PT Petrokimia Gresik tengah mengembangkan pupuk amonia urea. Jika dulu mereka dapat memproduksi 460 ribu ton pupuk, tahun ini mereka sudah dapat memproduksi 1 juta ton pupuk amonia urea. Jumlah yang bertambah ini akan memperluas jangkauan pemasaran yang awalnya hanya 10 kabupaten/kota di Jawa Timur, kini telah dapat meraih 22 dari 35 kabupaten/kota di Jatim.
"Baru daerah sisanya itu, 13 daerah diisi oleh produsen lain," lanjutnya.
6. Memiliki dari 3.000 pekerja
IDN Times/Fitria Madia
Untuk urusan pekerja, saat ini PT Petrokimia Gresik memiliki karyawan sekitar 3000 orang. Jumlah ini diakui masih jauh dari jumlah ideal yaitu 2700 pekerja. Pelangsingan pekerja pun terus dilakukan tiap tahunnya dengan mengevaluasi jumlah pegawai pensiun dan jumlah lowongan pekerjaan.
Saat ini para pekerja dibagi menjadi 4 shift. 3 shift bekerja sementara 1 shift lainnya libur. Pola tersebut dilakukan secara bergantian untuk memastikan produksi pabrik tetap berjalan sedangkan pekerjanya juga mendapatkan libur yang cukup.
Baca Juga: Rekor, Petrokimia Catatkan Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah
