TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investasi Belum Target, Pemkot Surabaya Permudah Investor

Buat Klinik Investasi untuk sediakan informasi lebih mudah

Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya dari udara. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Surabaya, IDN Times - Di triwulan ketiga ini, jumlah investasi yang masuk di Kota Surabaya rupanya belum mencapai setengah dari target tahun 2021. Untuk mengejar ketertinggalan, Pemerintah Kota Surabaya membuat layanan baru yaitu Klinik Investasi dengan harapan lebih banyak investor menanam modal di Kota Surabaya.

Baca Juga: Surabaya Masih PPKM Level 3, KBS Tunggu Izin Beroperasi Kembali

1. Investasi yang masuk Surabaya belum setengah dari target

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya, M Taswin. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya, M Taswin menyebutkan, target besaran investasi di Kota Surabaya di tahun 2021 ini sebenarnya mencapai Rp43 triliun. Hanya saja, menuju penghujung tahun, pendapatan investasi masih sekitar Rp17,4 triliun.

"Target kami sudah ada Rp43 triliun, sekarang kan Rp17,4 triliun. Tapi karena kondisi pandemi ini, ya kita makanya dengan adanya perubahan Perwali 41 Tahun 2021, percepatan perizinan dengan sistem, paling tidak segera menarik investor ke Surabaya," ujar Taswin, Rabu (8/9/2021).

2. Sediakan layanan Klinik Investasi

Pemkot Surabaya pun membuat layanan Klinik Investasi untuk memudahkan para investor mendapatkan informasi mengenai peluang-peluang investasi di Kota Surabaya. Klinik ini akan memberikan informasi yang dibutuhkan para calon investor mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) serta berbagai macam informasi mengenai perizinan sebagaimana yang telah diatur dalam Perwali Nomor 41 Tahun 2021.

"Mengenai perizinan, sekarang sudah satu pintu di DPM-PTSP. Ini sesuai Perwali No 41 Tahun 2021, sistemnya lagi berproses. Ada yang jalan, ada yang beberapa masih input di sistem," tuturnya.

Baca Juga: Meski Kondisi COVID-19 Membaik, Surabaya Tak Jadi Masuk PPKM Level 2

Berita Terkini Lainnya