TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi Jatim Tumbuh 7,05 Persen, Khofifah Optimistis Terus Bangkit

Dinilai jadi pertanda pemulihan ekonomi di Jatim

Surabaya, IDN Times - Di tengah segala pembatasan selama penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4, angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur justru melesat naik hingga 7,05 (y-o-y). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun optimistis perekonomian di Jatim akan terus bangkit meski diadang pandemik COVID-19.

Baca Juga: Mal Tutup di Kota Mojokerto, 1.200 Karyawan Dirumahkan

1. Pertumbuhan ekonomi di Jatim positif di tengah PPKM

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi melaju ke angka 7,05 persen (y-oy). Angka ini menjadikan Jatim sebagai penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa dan di tingkat nasional setelah DKI Jakarta.

"Perkembangan ini menunjukkan bahwa perekonomian Jatim terus bangkit dan mengalami perbaikan meskipun pencapaiannya belum dapat kembali seperti saat sebelum pandemi COVID-19," ujar Khofifah, Jumat (6/8/2021).

2. Lapangan usaha dan sektor industri pengolahan berperan besar

Ilustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Jatim bergerak positif sebesar 1,78 persen (q to q) dan meningkat 3,2 persen (c to c). Beberapa sektor utama membantu menopang laju perekonomian ini antara lain lapangan usaha, sektor industri pengolahan yang berkontribusi pada struktur PDRB Jatim mencapai 30,23 persen dengan laju pertumbuhan 6,85 persen (y-o-y).

Selain itu, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memberi kontribusi PDRB 18,28 persen dengan laju pertumbuhan 13,64 persen (y-o-y). Kontribusi tertinggi ketiga pada struktur PDRB Jatim adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan share 12,37 persen dan laju pertumbuhan minus 3,14 persen (y-o-y).

"PDRB Jatim sesungguhnya ditopang cukup besar oleh sektor pertanian. Namun, masa panen raya yang terjadi di triwulan I menyebabkan kontraksi di triwulan II,” tuturnya.

3. Ekonomi Jatim perlahan pulih

 

Selain itu, agregat demand yang semakin membesar pada Triwulan II ini juga menandai pemulihan ekonomi Jatim yang terindikasi terjadi secara merata seperti investasi yang naik 1,77 persen, konsumsi naik 5,24 persen, dan bahkan ekspor mengalami kenaikan tertinggi sebesar 21,16 persen.

Pertumbuhan ekonomi triwulan II juga menunjukkan daya beli masyarakat Jatim yang cukup tangguh di masa pandemi ini. Buktinya, struktur PDRB Jatim triwulan II yang disokong paling tinggi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 59,78 persen dengan catatan laju pertumbuhan 5,24 persen (y-oy). Selanjutnya komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) berkontribusi sebesar 25,98 persen dengan laju pertumbuhan di triwulan II sebesar 1,77 persen (y-o-y).

"Pemprov terus memaksimalkan belanja daerah sebagai stimulus perekonomian masyarakat. Alhamdulillah, realisasi belanja daerah hingga 5 Agustus ini mencapai 44,29 persen dan pendapatan daerah mencapai 61,04 persen," ungkapnya.

Baca Juga: 180 Ribu Orang di Surabaya Terancam Dirumahkan Jika Mal Tutup

Berita Terkini Lainnya