Petani di Tulungagung Kesulitan Ambil Pupuk Bersubsidi
Masih tersisa belasan ribu ton pupuk bersubsidi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Belasan ribu ton pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK di Kabupaten Tulungagung belum terserap oleh petani. Pupuk tersebut belum bisa diambil oleh pemiliknya lantaran data diri petani belum masuk ke dalam sistem aplikasi data. Adanya update sistem membuat petani kesulitan mengambil pupuk bersubsidi ini. Pihak Dinas Pertanian setempat telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait kondisi ini.
Baca Juga: MUI Tulungagung Menonktifkan Pengurus yang Terlibat Politik
1. Kekurangan pupuk jenis NPK
Kabid Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Triwidyo Agus Basuki mengatakan, sampai dengan bulan Agustus 2023, realisasi pupuk subsidi jenis urea sudah tersalurkan sebanyak 18.245 ton atau tersalurkan 67 persen dari total e-Alokasi sebanyak 27.048 ton. Kemudian untuk pupuk jenis NPK sendiri sudah tersalurkan sebanyak 11.824 ton atau mencapai 68 persen dari total e-Alokasi sebanyak 17.123 ton. Sedangkan untuk pupuk NPK khusus kakao sudah tersalurkan sebanyak 20 ton atau mencapai 23 persen dari total e-Alokasi sebanyak 88 ton.
"Untuk urea alokasi kita kelebihan sekitar 2 ribuan ton dari total alokasi 30 ton dan rencananya akan kita kembalikan ke pemerintah pusat. Kalau untuk NPKnya justru kita kebutuhannya kurang," ujarnya, Jumat (15/9/2023).
Baca Juga: Pelaku Penipuan Koperasi Bodong Ditangkap di Tulungagung
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.