Kondisi Beras dan Gabah di Jatim hingga September 2023

Melimpah ruah

Surabaya, IDN Times - Jawa Timur (Jatim) menjadi lumbung padi nasional pada tahun 2022. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jatim tahun lalu sebanyak 9,52 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 17,39 persen dari total produksi padi nasional.

Diketahui, jumlah produksi padi nasional mencapai 54,78 juta ton GKG pada tahun 2022. Angka ini hanya naik tipis 0,6 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy). Memasuki tahun 2023, produksi padi di Jatim diklaim masih tinggi. Beras di Jatim pun disebut surplus hingga akhir tahun.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, stok beras yang dimiliki Bulog Jatim saat ini mencapai 350 ribu ton. Jika distribusi dilakukan secara reguler, maka cukup sampai Desember 2023. 

"Pada dasarnya stok beras di Jatim sangat cukup. Bahkan Bulog Jatim saat ini masih terus mengirim beras ke Kanwil Bulog Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi," ujar dia, Rabu (6/9/2023) lalu.

Melimpahnya stok beras di Jatim ini tidak lepas dari produksinya yang juga mengalami kenaikan. Data yang didapat IDN Times dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, potensi luas panen padi mencapai 1.760.732 hektare (ha) periode Januari - September 2023.

"Luas panen itu dapat menghasilkan produksi 9.820.114 ton GKG," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudy Prasetya saat dihubungi, Selasa (12/9/2023).

Lebih lanjut, dari besaran produksi gabah tersebut dapat menghasilkan 6.294.693 ton beras. Jika dihitung rinci, kebutuhan konsumsi beras di Jatim hanya di kisaran 2.352.042 ton. "Artinya pada September saja masih surplus 3.942.651 beras," beber Rudy.

Baca Juga: Beras Bulog 5Kg Tembus Rp50 Ribu di Pasar Surabaya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya