Tambang Tembaga Tumpang Pitu Bakal Jadi Raksasa Mineral di Jatim

Beberapa tahun lagi akan resmi beroperasi

Banyuwangi, IDN Times - Perusahaan tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, digadang-gadang bakal berevolusi jadi tambang kelas dunia terbesar di Jawa Timur. Dalam beberapa tahun ke depan, tambang emas di kawasan Tujuh Bukit atau Tumpang Pitu yang dikelola PT PT Bumi Suksesindo (BSI) anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk itu sedang memproyeksikan tambang tembaga bawah tanah.

1. Sudah produksi 1 juta ounces emas

Tambang Tembaga Tumpang Pitu Bakal Jadi Raksasa Mineral di JatimProyek tambang tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi. (Istimewa)

Menurut pemaparan Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk, Boyke Poerbaya Abidin, kadungan emas di Tujuh Bukit saat ini masih bisa dieksplorasi hingga 30 tahun ke depan. Dia menyebut, sejak resmi beroperasi pada tahun 2017 lalu tambang emas di Banyuwangi ini sudah menyerap banyak SDM lokal.

Sementara dari sisi ekplorasi, PT BSI pada 24 Juni 2023 lalu tercatat sudah memproduksi 1 juta ounces emas. Sejatinya, perusahaan ini akan selesai beroperasi pada tahun 2026 mendatang. Selanjutnya perusahaan akan melanjutkan proyek penggalian lebih dalam lagi. Dikatakan, proyek tambang bawah tanah ini lebih kaya akan kandungan mineral jenis tembaga.

"Jadi setelah tambang emas, kita akan lanjutkan ke tambang tembaga dengan proyek underground. Berdasarkan studi kelayakan yang kita lakukan sebelumnya, itu akan berakhir 2026," kata Boyke Poerbaya Abidin, dikutip pada Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: 7 Daerah Penghasil Tembaga Terbesar di Indonesia, Jutaan Ton!

2. Proyeksi tambang tembaga mencapai 24 juta ton bijih per tahun

Tambang Tembaga Tumpang Pitu Bakal Jadi Raksasa Mineral di JatimProyek tambang tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi. (Istimewa)

Boyke mengklaim, proyek underground ini akan menjadi proyek pertambangan kelas dunia. Berdasarkan survei, dia menyebut proyek lanjutan tambang emas ini akan memiliki usia eksplorasi hingga 30 tahun dengan tingkat produksi mencapai 24 juta ton bijih per tahunnya. Dengan spek ini, tambang underground tersebut digadang mampu memproduksi maksimal hingga 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ounce emas per tahun yang sudah terkonsentrat.

"Yang jelas dari data awal yang ada, proyeksi tambang tembaga kita yang underground ini kategorinya cukup besar," katanya.

3. Proyek megah dengan anggaran selangit

Tambang Tembaga Tumpang Pitu Bakal Jadi Raksasa Mineral di JatimLokasi tambang emas PT BSI di Banyuwangi. (Istimewa)

Menyoal kualitas hasil tambang, Boyke menyebut kandungan bijih yang ada di bawah tanah Banyuwangi ini dapat disejajarkan dengan tambang kelas dunia. Seperti halnya Tambang Tembaga Emas Batu Hijau di Sumbawa dan Tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua.

"Bahkan kategorinya kelas dunia. Kelas dunia itu artinya umur tambangnya bisa 20 sampai 30 tahun," kata Boyke.

Untuk merealisasikan proyek ini, perusahaan sudah menggelontorkan anggaran mencapai 150 dolar Amerika (US) atau setara sekitar Rp2,3 triliun. Besar kemungkinan proyek ini akan menelan lebih dari nilai tersebut hingga rampung.

"Capex untuk pekerjaan underground ini, yang jelas sekarang aja sampai hari ini sudah sampai US$ 150 juta-an. Ke depannya kita juga membutuhkan Capex yang cukup besar," cetusnya.

Baca Juga: Nelayan Hilang Banyuwangi: Satu Ketemu, Dua Masih Dicari

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya