TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemotongan Hewan Kurban di Jatim Diprediksi Anjlok 10 Persen

Stok hewan kurban masih melimpah

Tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memonitor kondisi kesehatan hewan kurban yang dijual di Kota Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Surabaya, IDN Times - Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur (Jatim) memastikan stok hewan kurban masih melimpah. Karena diprediksi pemotongan hewan kurban tahun ini mengalami penurunan 10 persen dari total yang disembelih tahun lalu 374.681 ekor.

"Stok hewan kurban di Jatim mencapai lebih dari 4,1 juta ekor. Dengan rincian, sapi 1.077.068 ekor, kambing 2.210.226 ekor dan domba 914.766 ekor," ujar Plt Kepala Disnak Jatim, Gunawan Saleh, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Jelang Idul Adha, DKPP Surabaya Periksa Ratusan Hewan Kurban

1. Penurunan dipengaruhi COVID-19, tahun lalu sudah turun satu persen

Ilustrasi hewan kurban. (dok. IDN Times/Istimewa)

Penurunan pemotongan hewan kurban ini, kata Gunawan, memang dipengaruhi oleh pandemik COVID-19. Dia menyebut bahwa tahun lalu sudah ada penurunan sebesar satu persen, menurutnya tahun ini angkanya lebih besar mencapai 10 persen.

Supaya penurunan itu tidak anjlok, Disnak telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk memberikan akses kemudahan kendaraan pengangkut hewan kurban di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Jadi, pengiriman antardaerah dalam Provinsi Jatim, bukan dari provinsi lain. Ini karena di dalam provinsi Jatim sendiri populasi sapi kita sudah surplus banyak sehingga memang tidak diperbolehkan mengambil sapi dari provinsi lain," jelasnya.

2. Permintaan sapi turun 20 persen

Sapi kurban milik Jokowi. Dok. Kepala Humas MAS, Helmy M. Noor.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Sapi (PPDS) Jatim, Muthowif juga membgakui kalau PPKM Darurat mengakibatkan permintaan hewan kurban turun hingga 20 persen. Penurunan tersebut juga disebabkan dana masyarakat digunakan untuk biaya sekolah anak memasuki tahun ajaran baru.

"Tahun ini permintaan hewan kurban lebih sepi dibanding tahun lalu. Ada banyak faktor, seperti PPKM Darurat dan tahun ajaran baru. Sehingga, sebagian masyarakat menunda untuk berkurban," terangnya.

Baca Juga: Masih Ada Pengaruh COVID-19, Penjualan Hewan Kurban Naik Tipis

Berita Terkini Lainnya