Jatim Inflasi 0,35 Persen, Makanan dan Tembakau Penyumbang Terbesar
Inflasi YoY sebesar 2,22 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) merilis bahwa Jatim mengalami inflasi sebesar 0,35 persen selama November 2021. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran.
1. Sebanyak 9 kelompok inflasi, 1 deflasi dan 1 stagnan
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi dan satu yang lain tidak mengalami perubahan. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi, penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,76 persen.
"Diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,67 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,58 persen," ujarnya.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, kelompok transportasi sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Adapun kelompok yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok pendidikan.