Alami Inflasi 0,28 Persen, Ekonomi Jatim Mulai Bergeliat
Mudah-mudahan perekonomian semakin membaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) Dadang Hardiwan menyebutkan, roda ekonomi di Jatim sudah mulai bergeliat. Hal ini merujuk pada data inflasi Juni 2020 sebesar 0,28 persen. Yaitu dari 104,09 menjadi 104,38 persen.
"Ekonomi sudah mulai menggeliat, karena inflasi tidak tinggi dan saya harap terus ada penurunan data COVID-19 dengan kesiplinan dan protokol kesehatan. Mudah-mudahan sudah tidak bertambah lagi dan ekonomi semakin membaik," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (1/7).
1. Inflasi tertinggi pada Juni 2020 di Malang, deflasi di Sumenep
Berdasarkan data BPS Jatim, inflasi tertinggi terjadi di Malang, yakni sebesar 0,44 persen. Diikuti Jember sebesar 0,30 persen, Surabaya sebesar 0,28 persen, Kediri sebesar 0,25 persen, Madiun sebesar 0,20 persen, Probolinggo sebesar 0,15 persen, dan Banyuwangi sebesar 0,06 persen.
Sedangkan deflasi terjadi di Sumenep, sebesar 0,15 persen.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," katanya.
Baca Juga: Cabai Rawit Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi Kota Malang
Baca Juga: Selama Mei 2020 Hanya Ada 12 Wisman yang Datang ke Jatim