TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siti Ketiban Berkah Perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi

Siapa sangka, postingan receh menghasilkan cuan melimpah

Bunga kertas untuk tradisi endog-endogan Maulid Nabi di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Setiap tahunnya, perayaan Maulid Nabi dirayakan secara meriah di Banyuwangi, Jawa Timur. Tradisi endog-endogan yang sudah membudaya di masyarakat, membawa berkah bagi sejumlah warga. Siti Suhartatik (42) tersenyum sumringah lantaran ketiban berkah. Jelang perayaan Maulid Nabi ini, ia mengaku mendapat pesanan pembuatan pernak-pernik tradisi endog-endogan yang melimpah.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Toko Roti di Banyuwangi, Cocok Buat Oleh-oleh

1. Ribuan orderan membanjiri

Bunga kertas untuk tradisi endog-endogan Maulid Nabi di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Siti panggilannya. Ia adalah seorang ibu beranak tiga asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Dalam satu pekan belakangan ini, tangannya tak berhenti memproduksi pernak-pernik kebutuhan perayaan Maulid Nabi. Setiap harinya, ia yang dibantu kedua anaknya merangkai bunga kertas berikut wadah telur yang nantinya digunakan saat tradisi endog-endogan.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 5.000 buah yang rampung dibuatnya. Per harinya, Siti mengaku mampu memproduksi hingga 700 buah. Meskipun kewalahan, namun Siti tetap sumringah karena ketiban rezeki di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini.

"Alhamdulillah mas, meskipun lelah namun tetap berusaha memenuhi permintaan. Rezeki tidak boleh ditolak kan," ungkap Siti kepada IDN Times, Jumat (22/9/2023).

2. Untung jutaan rupiah

Wadah telur untuk tradisi endog-endogan Maulid Nabi di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Siti mengaku, untuk satu buah bunga kertas yang dibuatnya dihargai Rp800 hingga Rp1000. Tergantung besar kecil bunga yang diminta. Selain dipesan oleh warga biasa, mahakarya miliknya juga dipesan oleh para reseller untuk dijual kembali. Di pasaran, satu buah bunga kertas milik Siti dijual kembali dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp1.200 hingga Rp1.500.

"Ada yang pesan untuk dipakai sendiri pas untuk tasyakuran di mushala nanti. Tapi kebanyakan yang pesan untuk dijual lagi," ungkapnya.

Dari bahan-bahan pembuatan yang dibutuhkan, Siti mengaku paling kesulitan mencari gelas plastik bekas air mineral. Awalnya, ia mengaku bisa mendapatkan gelas bekas dari tempat rongsokan yang kemudian dicucinya sampai bersih. Namun seiring meningkatnya kuantitas pesanan, stok gelas bekas pun habis.

"Akhirnya beli cup (gelas plastik) yang baru. Harganya memang sedikit mahal. Tapi gakpapa mas, untung sedikit tapi berkah," jelasnya.

Sementara untuk bahan lainnya seperti kertas warna-warni dan rautan bambu untuk tangkai bunga, stoknya masih melimpah. Per harinya, Siti membutuhkan sekitar 40 lembar kertas warna-warni untuk membuat bentuk daun, bunga dan hiasan lainnya.

Baca Juga: MUI Banyuwangi Haramkan Parade Maulid Nabi Pakai Ogoh-ogoh

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya