Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Seni Budaya Tradisional Mojokerto, Penuh Muatan Sejarah

Wayang Kulit (mojokertokab.go.id)

Mojokerto, suatu wilayah di Jawa Timur yang terkenal dengan sejarahnya. Mojokerto memiliki kesenian dan budaya yang kental dengan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit sendiri terkenal sebagai kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Selain itu Majapahit juga ikut ambil dalam sejarah Islam di tanah Jawa. Oleh karenanya, akulturasi budaya melahirkan beragam jenis kesenian dan budaya di Mojokerto. Berikut ini seni budaya tradisional Mojokerto yang menarik penuh muatan sejarah.

1.Grebek Suro Majapahit

Grebek Suro (pariwisata.mojokertokab.go.id)

Acara ini diadakan satu kali dalam setahun, tepatnya pada tanggal 1 Suro penanggalan Jawa, di Kecamatan Trowulan yang merupakan bekas pusat Kerajaan Majapahit. Grebek Suro Majapahit adalah hasil akulturasi antara budaya agama Hindu, Buddha, dan Islam, sehingga membuatnya menjadi simbol kerukunan di Mojokerto. Selain itu, sebelum Grebek Suro Majapahit berlangsung, pada malamnya juga dimainkan pertunjukan wayang kulit sebagai bagian dari rangkaian perayaan menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram.

Perayaan Grebek Suro Majapahit dibuka dengan pembacaan macapat, diikuti pertunjukan wayang. Kemudian acara dilanjut dengan ritual yang dilakukan oleh para sesepuh di petilasan Kerajaan Majapahit. Setelah dilakukan ritual, masyarakat dan sesepuh melakukan kirab massal dengan membawah sesaji, sebagai simbol supaya tanah Majapahit tetap aman dan damai. Selain itu, beberapa orang juga ada yang membawa hewan ternak seperti kambing, kuda, atau sapi.

Grebek Suro merupakan salah satu cara masyarakat Mojokerto melestarikan kebudayaan sekaligus merawat sejarah Kerajaan Majapahit.

2.Seni Ludruk

Ludruk (pariwisata.mojokertokab.go.id)

Seni Ludruk merupakan pertunjukan tradisional khas Jawa Timur. Seni Ludruk sendiri adalah pertunjukan seni berupa teater tradisional dengan lawakan (humor) sebagai ciri khas. Biasanya acara ini dibuka dengan tari Remo, tarian tradisional Jawa Timur dengan ciri khas pemainnya memakai lonceng di kaki. Pertunjukan ludruk dimulai seusai pertunjukan tari Remo selesai.

Cerita kesenian Ludruk biasanya bertema tentang kehidupan sehari-hari masyarakat kecil, dengan tambahan humor dan kritik sosial terhadap pejabat yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, seni Ludruk terkadang juga membawakan tema yang berkaitan dengan sejarah, contohnya adalah kisah Lurah Abi Lowo dan Supali Dadi Londo.

Di Mojokerto, Ludruk biasanya diadakan saat seseorang punya hajatan atau pada event-event tertentu, seperti Ruwah Deso dan musim panen. Terdapat 2 rumah budaya Ludruk yang cukup terkenal di Mojokerto, yakni Ludruk Karya Budaya dan Ludruk Karya Baru.

3. Kesenian Wayang Kulit

Wayang Kulit (mojokertokab.go.id)

Wayang merupakan kesenian tradisional Indonesia yang sudah terkenal di kalangan internasional. Berbeda dengan wayang kulit dari daerah Jawa Tengah, wayang kulit Mojokerto memiliki ciri khas tersendiri, yakni ukurannya lebih kecil dan warna khas yang berbeda. Sama seperti Ludruk, pertunjukan wayang kulit juga di awali dengan tari Remo. Pertunjukan wayang kulit menyuguhkan kisah-kisah yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan dan juga religius.

Salah seorang dalang legendaris yang berasal dari Mojokerto adalah Ki Pit Asmoro, ia merupakan tokoh yang telah mempopoulerkan wayang kulit Jawa Timur-an di Trowulan, Mojokero. Saat ini, banyak murid dari Ki Pit Asmoro yang melestarikan dan melanjutkan tradisi wayang kulit di Mojokerto.

4.Kesenian Bantengan

Bantengan (mojokertokab.go.id)

Bantengan merupakan kesenian khas Mojokerto, tepatnya berasal dari Desa Made, Kecamatan Pacet. Kesenian ini dulunya hanya dikenal di desa asalnya saja, namun seiring berjalannya waktu, popularitas Bantengan semakin meningkat hingga tersebar di seluruh wilayah Mojokerto. Kini masyarakat setempat melestarikan kesenian ini secara turun-temurun, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat.

Pertuntunjukan Bantengan melibatkan dua orang pemain yang mengenakan kostum unik mirip dengan banteng. Kostum ini terbuat dari kayu yang dilapisi kain hitam, menciptakan nuansa magis yang menarik. Satu orang pemain berperan sebagai kaki depan sambil memegangi kepala banteng, sementara satu lainnya berada di belakangnya. Gerakan pemain Bantengan menggambarkan sosok banteng yang gagah dan kuat.

Pertunjukan Bantengan bukan sekedar tontonan saja, melainkan mengandung unsur magis yang kental. Masyarakat setempat percaya, bahwa banteng adalah dewa pelindung yang mampu menjaga mereka dari marabahaya. Keyakinan ini diwujudkan dalam setiap gerakan tarian dan alunan musik yang mengiringi pertunjukan, menciptakan suasana mistis yang memikat. Sehingga tak heran, jika Bantengan menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

5.Tari Mayang Rontek

Tari Mayang Rontek (pariwisata.mojokertokab.go.id)

Tari Mayang Rontek merupakan tari tradisional khas Mojokerto yang manjadi simbol pernikahan adat Mojoputri. Nama Mayang Rontek memiliki makna yang mendalam, kata 'Mayang' memiliki arti kembang. Sedangkan 'Rontek' merujuk pada hiasan yang merumbai-rumbai di atas tombak. Gabungan kata tersebut menciptakan makna simbolis berupa bunga yang merumbai, menjadi lambang harapan dan do'a dalam sebuah pernikahan.

Mayang Rontek ditarikan oleh remaja putri dalam bentuk tunggal atau kelompok, untuk kelompok minimal beranggotakan 5 orang dan maksimal 9 orang. Busana yang dipakai oleh penari tampak tertutup, hal ini mencerminkan kesopanan dalam budaya islam.

Gerakan Tari Mayang Rontek dibagi menjadi 3 bagian, yakni pembuka, inti, dan penutup. Pada bagian pembuka tarian cendengrung lemah lembut dengan irama musik yang tenang, menggambarkan manusia yang berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian untuk gerakan intinya, tari ini lebih lugas, patah-patah, dan bervariasi, melambangkan kehidupan yang penuh lika-liku. Pada bagian penutup, gerakan tari akan nampak tegas dan dinamis, melambangkan penyelesaian manusia dalam menyelesaikan rintangan.

Namun sayang, saat ini adat pernikahan Mojoputri sudah sangat jarang digunakan oleh masyarakat Mojokerto, sehingga secara otomatis Tari Mayang Rontek pun ikut menghilang. Kabar baiknya, tarian ini sekarang mulai semakin dikenal. Tari Mayang Rontek dijadikan pertunjukan untuk menyambut tamu agung di Mojokerto.

Seni budaya tradisional Mojokerto adalah warisan berharga yang mencerminkan kekayaan sejarah serta identitas masyarakatnya. Setiap tradisi menyimpan cerita dan makna mendalam yang perlu untuk terus dilestarikan.

Mari bersama-sama merayakan dan mendukung keberagaman seni budaya tradisional Mojokerto. Dengan begitu, kita tidak hanya menghormati leluhur, tetapi juga membangun masa depan yang kaya akan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us