Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Fakta Masjid Jami’ Imam Baidhowi Kediri,Terinspirasi Masjid Nabawi

Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek
Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek

Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah dalam sejarah Islam dan menjadi masjid terbesar di dunia. Masjid Nabawi berada di Kota Madinah, Arab Saudi dan usianya sudah ribuan tahun sejak didirikan.

Kemegahan dan kemewahan Masjid Nabawi menginspirasi masjid di seluruh dunia untuk membangun yang mirip. Termasuk Masjid Jami’ Imam Baidhowi di Kediri, Jawa Timur. Masjid ini belum genap setahun usianya dan baru diresmikan jelang akhir 2023 lalu. 

Masjid Jami' Imam Baidhowi berada di area lahan seluas 3200 meter. Luas bangunan masjid yaitu 16x32 meter persegi. Sedangkan menara dibangun dengan tinggi 33 meter.

Biar tahu lebih dalam, yuk simak artikel mengenai Masjid Jami' Imam Baidhowi di bawah ini.

1. Masjid Jami' Imam Baidhowi didirikan oleh Brigjen TNI (Purn) Imam Baidhowi dan diresmikan pada bulan September 2023 lalu. Masjid Jami' Imam Baidhowi berada di Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, berbatasan dengan Kecamatan Pare atau dikenal Kampung Inggris.

Masjid Jami’ Imam Baidhowi Kediri yang tampak megah. Instagram/andyk_hokage
Masjid Jami’ Imam Baidhowi Kediri yang tampak megah. Instagram/andyk_hokage

2. Arsitektur Masjid Jami' Imam Baidhowi terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah. Ini bisa dilihat dari payung konvertibel, ornamen, menara hingga kubah masjid yang megah. Tiang-tiang yang berdiri kokoh kian mempertegas kemegahan masjid yang dibangun sejak Januari 2022 ini.

Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek
Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek

3. Terdapat empat payung konvertibel yang tersebar di sisi depan dan samping masjid. Layaknya payung konvertibel di Masjid Nabawi, di sini payung berfungsi untuk melindungi dari panasnya matahari sehingga udara jadi terasa lebih sejuk. Payung ini terbuka mulai pagi hingga sore hari, tepatnya pada pukul 05.30-16.30 WIB.

Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek
Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek

4. Lima pasang pintu masjid dan menara dipesan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah. Sementara mimbar dan mihrab menggunakan kayu jati asli Jepara yang sudah terkenal kualitasnya.

Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek
Masjid Jami Imam Baidhowi Kediri. Instagram/epicnesia_arsitek

5. Pada halaman Masjid Jami' Imam Baidhowi terdapat beberapa pohon kurma yang sengaja ditanam untuk menghadirkan suasana seperti di Tanah Suci. Selain itu lingkungan yang masih asri di sekitar masjid membuat suasana beribadah di sini jadi makin nyaman.

Ilustrasi Masjid
Ilustrasi Masjid

6. Selain Masjid Jami' Imam Baidhowi di Kediri, terdapat pula masjid lain di Jawa Timur yang punya payung raksasa seperti Masjid Nabawi. Masjid tersebut yaitu Masjid Ar Rahman Blitar. Selain payung raksasa, di sini juga terdapat Kiswah (kain penutup Kabah) yang didatangkan langsung dari Museum Kabah serta parfum masjid yang mirip beraroma sama dengan Masjid Nabawi.

Pengunjung Masjid Ar Rahman Blitar. Instagram/ervinda_persari
Pengunjung Masjid Ar Rahman Blitar. Instagram/ervinda_persari

Sudah di-spill banyak banget kan informasi mengenai Masjid Jami' Imam Baidhowi di artikel kali ini. Ke depannya kawasan ini juga akan dibangun menjadi Islamic Centre. Semoga pembangunan ini bisa terus berlanjut ya, sehingga masjid ini gak cuma jadi sarana beribadah umat muslim melainkan juga menjadi wisata religi yang bisa menggerakkan ekonomi sekitarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Faiz Nashrillah
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us