Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Wisata Edukasi Andalan Banyuwangi,  Ada Museum Blambangan

Ilustrasi pengunjung museum. Pexels.com/Beyzaa Yurtkuran
Ilustrasi pengunjung museum. Pexels.com/Beyzaa Yurtkuran

Musim liburan kenaikan kelas tiba dalam beberapa pekan lagi, sudah siapkan rencana liburan bersama anak? Agar liburan menyenangkan namun tetap punya manfaat bagi anak, wisata edukasi bisa jadi pilihan.

Wisata edukasi tidak hanya memberikan pengalaman rekreasi, namun juga beragam pengetahuan dengan cara menyenangkan. Hal yang tidak didapat dari teks yang dipelajari di sekolah.

Di Banyuwangi, ada banyak wisata edukasi yang bisa jadi pilihan. Mau belajar sejarah, pengetahuan alam atau geografi hingga kebudayaan bisa didapat. Catat nih, wisata edukasi andalan di Banyuwangi.

1. Museum Blambangan

Ilustrasi pengunjung museun. Pexels/Guilherme Christmann
Ilustrasi pengunjung museun. Pexels/Guilherme Christmann

Wisata edukasi pertama ada Museum Blambangan yang sudah ada sejak tahun 1977. Museum ini bisa dikunjungi di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 78, Taman Baru, Banyuwangi.

Terdapat ribuan koleksi yang mencakup beragam aspek sejarah dan budaya Banyuwangi. Secara periodik, koleksi museum dimulai pada periode prasejarah, Hindu-Budha, Islam dan Kolonial.

Bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa banyak belajar hal baru di museum ini. Tiket masuknya cukup terjangkau yakni Rp 5 ribu untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar.

2. Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI)

Ilustrasi koleksi Museum Geologi. Pexels.com/Jonathan Cooper
Ilustrasi koleksi Museum Geologi. Pexels.com/Jonathan Cooper

Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI) juga disebut Museum Geopark Ijen. Di sini pengunjung dapat belajar mengenai bumi Banyuwangi, mulai dari kekayaan geologi, biologi atau flora dan fauna, arkeologi hingga budaya yang ada di kawasan Geopark Ijen.

Geopark Ijen ini sudah resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark atau Jaringan Geopark Dunia UNESCO. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan dan pelajar melainkan juga menjadi jujukan peneliti dalam dan luar negeri.

Beralamat di Jalan Gajah Mada, Banyuwangi, Lingkungan Cuking, Mojopanggung, Kecamatan Giri. Hanya butuh waktu maksimal 10 menit dari pusat kota Banyuwangi.

Menikmati beragam pengalaman edukatif di sini hanya perlu membayar Rp 10 ribu untuk umum dan Rp 5 ribu untuk pelajar.

3. Desa Wisata Osing Kemiren

Pegelaran tari tradisional di Desa Osing Kemiren. Instagram.com/desakemiren_official
Pegelaran tari tradisional di Desa Osing Kemiren. Instagram.com/desakemiren_official

Tertarik mengetahui lebih banyak tentang kebudayaan Banyuwangi? Desa wisata Osing Kemiren bisa jadi pilihan tepat. Di sini pengunjung dapat melihat langsung bahkan ikut merasakan bagaimana penduduk suku Osing hidup melestarikan budaya.

Beragam aktivitas kesenian, mulai dari tari gandrung hingga beragam festival budaya bisa saksikan. Mau ikut belajar juga bisa mengambil paket wisata belajar tari hingga memasak hidangan khas.

Lokasinya ada di Jalan Kemiren, No. 238, Dusun Kedaleman, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Informasi tiket masuk bisa di dapat di website resmi kemiren.com atau akun instagram @desakemiren_official.

4 Omahseum

Ilustrasi pengunjung museum. Pexels.com/Beyzaa Yurtkuran
Ilustrasi pengunjung museum. Pexels.com/Beyzaa Yurtkuran

Berikutnya ada museum yang baru diresmikan 18 Mei 2024 lalu, bertepatan dengan Hari Museun yakni Omahseum. Didirikan oleh seorang kolektor bernama Thomas Racharto.

Meskipun didirikan kolektor pribadi, koleksi Omahseum mencapai 1.200 koleksi. Berupa beragam artefak Kerajaan Blambangan kuno, arterfak purbakala, naskah Lontar Sritanjung, fosil dan lainnya.

Omahseum dapat dikunjungi di Jalan Widuri No. 21, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Lokasinya berada satu jalur dengan Desa Wisata Osing Kemiren.

5. Doesoen Kakao Glenmore

Ilustrasi buah kakao, wisata edukasi Doesoen Kakao. Pexels/Caleb Pineda
Ilustrasi buah kakao, wisata edukasi Doesoen Kakao. Pexels/Caleb Pineda

Wisata edukasi satu ini merupakan kawasan pertanian kakao yang dapat diakses untuk melihat langsung proses pertanian dan pengolahan kakao. Kakao adalah bahan utama pembuatan cokelat, karenanya anak-anak pasti menyukainya.

Pengunjung Doesoen Kakao akan diajak tur keliling perkebunan dan pabrik pengolahan. Bisa melihat bagaimana perawatan hingga memanen buah kakao.

Selain itu pengunjung bisa mengikuti workshop pengolahan buah kakao. Di sini anak-anak bisa belajar proses pengolahan kakao menjadi produk akhir berupa coklat maupun bubuk kakao.

Untuk mengikuti tur dan workshop, pengunjung akan dikenai tarif mulai Rp 25 ribu tergantung aktifitas yang dipilih. Namun untuk sekedar jalan-jalan di dalam kawasan wisata tidak dipungut biaya.

Itu dia wisata edukasi andalan Banyuwangi. Tertarik berkunjung? Segera atur rencana liburan keluarga sebelum musim libur tiba.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul Aini
EditorNurul Aini
Follow Us