Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Spot Wisata Religi di Sumenep yang Wajib Dikunjungi

Wisata religi Asta Tinggi di Kabupaten Sumenep. Dok. Pemkab Sumenep.

Sumenep, IDN Times - Banyak wisata religi yang tersebar di Jawa Timur (Jatim). Salah satu yang menjadi jujugan saat ini selain Wali Limo ialah beberapa spot di Sumenep. Tentunya, selama Ramadan dan Idul Fitri nanti, masyarakat bisa berwisata religi di beberapa tempat bersejarah di ujung Pulau Madura

Beberapa wisata religi populer di Sumenep itu antara lain Asta Tinggi, Asta Sayyid Yusuf, dan Masjid Agung Sumenep.

1. Asta Tinggi Sumenep

Asta Tinggi di Sumenep. Dok. Pemkan Sumenep

Asta Tinggi berada di kecamatan Kota Sumenep. Bangunan itu merupakan  salah satu tempat peristirahatan terakhir raja-raja dan keluarga bangsawan Keraton Sumenep. Makam ini dibangun pada abad ke-17 dan diselesaikan setelah tiga generasi.

Untuk diketahui, nama Asta Tinggi sebenarnya berasal dari bahasa Madura. Artinya adalah makam para Pangradja atau para pembesar kerajaan. Nama Asta Tinggi dipakai sebagai nama jalan di sekitar makam itu.

2. Asta Sayyid Yusuf

Asta Sayyid Yusuf. Instagram @talango_official

Selain Asta Tinggi, di Sumenep juga terdapat Asta Sayyid Yusuf. Letaknya di Kepulauan Poteran, kecamatan Talango. Sebagian masyarakat menamakan tempat itu dengan Asta Sayyid Yusuf Talango.

Asta Sayyid Yusuf adalah makam seorang ulama sufi bernama Syekh Yusuf al-Makassari yang dikenal sebagai mursyid atau pembimbing tarekat Khalwatiyah.

3. Masjid Agung Sumenep

Masjid Agung Sumenep. Dok. Pemkab Sumenep

Masjid Agung Sumenep adalah salah satu wisata religi yang sangat populer di Sumenep. Bangunan itu didirikan pada 1779 masehi dan memiliki makna filosofis pada setiap sudut bangunannya.

Saat awal berdiri, masjid ini dinamakan  Masjid Jami’. Bangunan ini sendiri  memiliki unsur budaya yang beragam dalam rancang bangunannya, yakni budaya Persia, Arab, India, Cina, dan Jawa. Pola eklektis tersebut merepresentasikan keberagaman etnis yang tinggal di pulau berpenghasil garam tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
Zumrotul Abidin
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us