Sang Maestro Persebaya Berpulang, Ini Perjalanan Karirnya

Ia pernah menjadi pemain terbaik musim 1984/1985

Surabaya, IDN Times - Persebaya Surabaya berduka. Salah seorang legenda terbaiknya dikabarkan meninggal dunia, Rabu (3/3/2021). Dia adalah Budi Juhanis. Pemain yang berposisi sebagai playmaker atau gelandang serang ini telah mempersembahkan tinta emas untuk Kota Pahlawan.

1. Karirnya dimulai dari internal Indonesia Muda dan bawa Persebaya juara di usia belia

Sang Maestro Persebaya Berpulang, Ini Perjalanan KarirnyaInstagram.com/officialpersebaya

Budi mengawali karir di klub internal Indonesia Muda pada tahun 1973-1975. Memasuki tahun 1976, dia direkrut Persebaya Junior. Meski bermain untuk junior, Budi namanya mulai masuk ke tim senior pada 1978. Dia turut mengantarkan Bajul Ijo-julukan Persebaya-- meraih juara perserikatan.

"Namanya disisipkan di tim dan ikut meraih gelar," ujar pengamat sepak bola, Dhion Prasetya saat dihubungi via telepon.

Baca Juga: Sakit Jantung dan Lambung, Legenda Persela Lamongan Meninggal Dunia

2. Sempat berlatih di Brasil bersama timnas, menjadi one club man

Sang Maestro Persebaya Berpulang, Ini Perjalanan KarirnyaStadion Gelora Bung Tomo sebelum direnovasi pada 9 November 2019. IDN Times/Reza Iqbal

Pada tahun 1979, Budi dipanggil PSSI untuk memperkuat Timnas Binatama untuk berlatih di Brasil. Di sana dia bermain dengan banyak pemain timnas yang mumpuni. Salah satunya adalah legenda Persib Bandung, Ajat Sudrajat. Sepulang dari Brasil, banyak yang menawarkan Budi bergabung ke klub lain.

"Tapi Budi Juhanis tidak bergeming, dia tetap setia dengan Persebaya," tegasnya. Budi menghabiskan karirnya di Persebaya hingga 1992. Dia adalah one club man.

3. Bawa Persebaya juara bersama Mustaqim, jadi pemain terbaik tahun 1984/85

Sang Maestro Persebaya Berpulang, Ini Perjalanan KarirnyaPixabay.com/RobVanDerMeijden

Sebagai seorang playmaker, lanjut Dhion, Budi Juhanis sangat mengerti keinginan rekan-rekannya di lapangan. Umpan-umpannya selalu memanjakan striker termasuk yang pernah bermain bersamanya adalah Mustaqim. Sehingga dapat membawa Persebaya juara di tahun 1987/88.

"Budi Juhanis punya gelar juara perserikatan, tahun 1978 dan 1987/88 dia juga meraih berbagai macam gelar turnamen bersama Persebaya. Seperti Piala 10 Nopember hingga Piala Tugu," kata dia.

"Pemain terbaik Divisi Utama Perserikatan 1984/85," Dhion menambahkan. Sepanjang karir dengan Persebaya, Budi Juhanis menjalani 87 pertandingan. Dengan torehan 14 gol, 18 asis dan 2 gelar juara.

4. Usai pensiun fokus di bank, dikenal miliki pribadi yang ramah

Sang Maestro Persebaya Berpulang, Ini Perjalanan KarirnyaStatistik Budi Juhanis. Dok. Dhion Prasetya

Usai pensiun, Budi Juhanis memilih bekerja di bidang perbankan. Karena sebelumnya dia sudah diterima di salah satu bank pemerintah pada tahun 1980-an. Dhion sendiri mengaku pernah bertemu secara langsung dengan Budi. Menurutnya, sang legenda mempunyai pembawaan yang baik dan ramah.

"Makanya ketika mendengar kabar duka ini cukup mengejutkan, duka cita sangat dalam. Surabaya ditinggal salah satu maestro pemain tengah terbaik," pungkasnya.

Baca Juga: Satria Tama, Si Anak Hilang Pulang ke Persebaya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya