PSSI Jatim Ungkap Cerita di Balik Terpilihnya Gelora Bung Tomo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Polemik soal Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya ditanggapi PSSI Jatim. Sekretaris PSSI Jatim Amir Burhanuddin meminta semua pihak agar bisa berkonsentrasi menyambut Piala Dunia U-20 2021.
Terlepas dari masalah aroma sampah, PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia mulanya telah menyampaikan niat kepada pemerintah pusat untuk mengikuti proses bidding tuan rumah Piala Dunia U-20. Tak lupa, PSSI juga mengakukan 10 stadion di 10 kota, termasuk Surabaya.
”Sejak awal, PSSI sebenarnya sudah paham bahwa lapangan di GBT secara teknis memenuhi syarat, tapi untuk tribunnya memang belum single seat. Saat itu, awal-awal submit ke FIFA, saya diberi tugas oleh PSSI untuk segera berkoordiansi dengan Pemkot Surabaya,” ujar Amir, Senin (4/10).
1. Pertemuan PSSI Jatim dengan Risma
PSSI Jatim pun bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membicarakan bidding Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Pertemuan itu berlangsung 26 Agustus 2019 dan disambut hangat oleh sang wali kota.
”Alhamdulillah Bu Risma langsung menyetujuinya. Beliau menulis surat kesiapan, akan ada pembangunan dan perbaikan GBT, serta sarana latihan lainnya untuk menyambut Piala Dunia U-20,” jelas Amir.
2. Pertemuan Sekjen PSSI dengan Risma terkait anggaran perbaikan
Tidak hanya satu kali, PSSI kembali menemui Risma. Pertemuan kedua dilakukan oleh Sekjen PSSI Ratu Tisha di kediaman Wali Kota Surabaya, pada 10 Oktober 2019. Waktu itu, Tisha merinci perencanaan terkait perbaikan fasilitas stadion melalui APBD.
”Nah itu kami masukkan sebagai dokumen tambahan ke FIFA. Itu menjelang penutupan lho. Sampai akhirnya terpilih lah Indonesia, yang diumumkan oleh FIFA pada 24 Oktober,” terang Amir.
Baca Juga: Polemik Bau Sampah di Sekitar GBT, Menpora: Ya Masih Tercium
3. Pemkot alokasikan anggaran untuk menyongsong Piala Dunia U-20
Pemkot Surabaya diketahui memang menganggarkan perbaikan lapangan Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam sebesar Rp25 miliar. Dua lokasi itu rencanaya akan dijadikan sebagai tempat latihan para peserta Piala Dunia U-20.
Selain itu, anggaran juga dikucurkan untuk GBT. Antara lain perbaikan akses jalan ke Stadion GBT Rp40 miliar, perbaikan Stadion GBT Rp30 miliar, dan single seat di GBT dengan anggaran Rp5,5 miliar.
4. Gelar uji coba dengan Tiongkok di GBT
Untuk meyakinkan FIFA, PSSI juga menggelar laga uji coba Timnas Indonesia U-19 melawan Timnas Tiongkok U-21 pada 17 Oktober di Stadion GBT. Laga itu digelar sesuai standar FIFA.
”Hasilnya kami laporkan ke FIFA. Dan akhirnya, memang terpilih lah Indonesia dengan 10 stadion nominasinya, termasuk Surabaya,” kata Amir.
5. Ada waktu satu tahun untuk percantik Stadion GBT
Saat ini, lanjut Amir, masih ada waktu dua kali enam bulan atau satu tahun lagi untuk mempersiapkan diri. Pihaknya yakin, berbagai upaya perbaikan akan dikebut Pemkot Surabaya.
”Kami sangat yakin dengan komitmen Pemkot Surabaya,” ujarnya.
Terkait Menpora Zainuddin Amali yang berkunjung ke Stadion GBT tapi terkunci, Amir menilai adanya miskomunikasi. Ia berharap komunikasi dibangun lagi untuk kunjungan selanjutnya.
”Mungkin ada miskomunikasi saja. Kami berharap semua masyarakat Jawa Timur bisa mewujudkan mimpi kita menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," pungkasnya.
Baca Juga: Ingin Tinjau GBT, Menpora Malah Tak Bisa Masuk karena Pintu Dikunci