Pelatih Arema FC Bahagia atas Sambutan Bonek Mania

Arema FC dibantai dengan skor 3-1 oleh Persebaya

Malang, IDN Times - Derbi Jawa Timur antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC pada Sabtu (23/9/2033) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya berakhir nahas untuk Arema FC. Singo Edan dibantai Bajol Ijo dengan skor 3-1. Gol-gol Bajol Ijo dicetak Bruno Moreira Soares pada menit 27, disusul gol Dušan Stevanović di menit 45, lalu ditambah gol Ze Valente di menit 50, sementara Arema FC hanya bisa memperkecil kedudukan lewat gol semata wayang Dedik Setiawan pada menit 65.

Hasil ini membawa Persebaya Surabaya naik ke peringkat 6 di papan klasemen Liga 1 Musim 2023/2024 dengan mengoleksi 21 poin dari 13 pertandingan. Sementara Arema FC masih tenggelam di peringkat 16 dengan hanya mengoleksi 10 poin dari 13 pertandingan.

1. Fernando Valente menyampaikan terima kasih pada sambutan Bonek Mania

Pelatih Arema FC Bahagia atas Sambutan Bonek ManiaPemain Arema FC, Muhammad Rafli saat berjibaku memperebutkan bola di laga melawan Persebaya di Stadion GBT. (Dok. Media Officer Arema FC)

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Arema FC tidak menggunakan mobil rantis untuk sampai ke Stadion GBT, mereka menaiki bus tim dengan aman dan nyaman. Meskipun mendapatkan teror dari publik tuan rumah, tidak terjadi kerusuhan sepanjang laga. Melihat kondisi tersebut, Pelatih Arema FC sangat kagum dengan kedewasaan Bonek Mania.

"Saya pikir itulah kenapa saya memberikan terima kasih kepada Bonek, karena sepak bola bukanlah perang. Sepakbola adalah untuk dinikmati, dan ini permainan yang menarik dan ini dibutuhkan oleh seluruh dunia," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (24/9/2023).

Fernando menyampaikan jika selama 90 menit berlaga, kedua tim menjalani pertandingan dengan penuh kegembiraan untuk fans. Dan mereka belajar dari masa lalu bahwa sepak bola adalah pesta, bukan perang.

"Selamat kepada Persebaya yang mendapat kemenangan. Dan kami berterima kasih kepada suporter Persebaya yang menghargai Arema," ujarnya.

Baca Juga: Kalahkan Arema FC 3-1, Josep Gombau: Tiga Poin untuk Bonek 

2. Fernando Valente akui Persebaya lebih superior dibandingkan timnya

Pelatih Arema FC Bahagia atas Sambutan Bonek ManiaPemain Arema FC, Dendi Santoso saat menggiring bola di laga melawan Persebaya di Stadion GBT. (Dok. Media Officer Arema FC)

Fernando Valente mengakui jika Persebaya Surabaya mengontrol penuh jalannya pertandingan. Bajol Ijo lebih superior dibandingkan Singo Edan, ditambah mereka bermain dihadapan ribuan suporter lawan. Namun, menurutnya ini adalah pertandingan yang mahal harganya agar anak-anak asuhannya belajar banyak.

"Kita tidak bisa menembus pemain belakang Persebaya karena kita bermain dengan komposisi pemain muda. Mungkin next game kita akan meraih kemenangan melawan mereka," ucapnya.

Meskipun ditekan terus, pria 64 tahun ini mengatakan timnya masih memberikan perlawanan pada babak kedua. Buktinya Dedik Setiawan mampu mencetak gol pada menit 65. Ia mengaku bangga dengan kinerja timnya yang mampu bangkit meskipun terus mendapatkan tekanan.

Namun, ia mengakui jika kekalahan bukanlah hasil yang diinginkan oleh Aremania. Namun, ia menegaskan kalau dirinya bukan pesulap, oleh karena itu mereka memerlukan waktu untuk berkembang. Dari pertandingan melawan Persebaya, ia akhirnya mengetahui seberapa level tim yang tengah ia tukangi ini.

"Sekarang kita tahu bagaimana cara meningkatkan tim ini seperti apa. Pemain-pemain muda membutuhkan pertandingan seperti ini untuk membantu mereka berkembang. Tapi di masa depan kita akan lebih baik dan akan mendapatkan kemenangan," paparnya.

3. Pertahanan Arema FC rapuh, Fernando beralasan mayoritas pemainnya adalah anak muda

Pelatih Arema FC Bahagia atas Sambutan Bonek ManiaPelatih Arema FC, Fernando Valente (putih) dan Asisten Pelatih Arema FC, FX Yanuar. (Dok. Media Officer Arema FC)

Dalam laga tersebut, pertahanan Singo Edan menjadi sorotan karena sangat mudah tertembus oleh para penyerang Persebaya Surabaya. Fernando beralasan jika banyak pemain belakang yang cedera, sehingga mereka harus menurunkan beberapa pemain muda. Contohnya adalah Mikael Tata di bek kiri dan Achmad Maulana yang harus rela didorong ke belakang sebagai bek kanan.

"Kita butuh waktu dan kita juga, karena ada masalah soal pengalaman para pemain muda yang ada di kanan dan kiri. Tentu saja mereka membuat kesalahan, tapi itu merupakan bagian dari proses," tegasnya.

Meskipun demikian, Fernando Valente menganggap pemain-pemain Persebaya Surabaya tidak bisa membongkar organisasi tim mereka. Pasalnya gol-gol Persebaya mayoritas berawal dari set piece. Pertandingan melawan Persebaya Surabaya menjadi modal penting untuk berkembang lebih jauh.

"Tentu saja kita sendiri memiliki masalah, dan pekan ini kita memiliki PR untuk melakukan perubahan. Kita harus lebih konsisten dan membangun organisasi tim yang lebih kokoh," pungkasnya.

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya