Menang Lawan Persikabo 1973, Javier Roca: Harusnya Imbang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Arema FC akhirnya meraih 3 kemenangan berturut-turut usai mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 1-0. Gol semata wayang terjadi akibat bunuh diri pemain Persikabo, Yandi Sofyan Munawar pada menit ke-31.
Melihat hasil ini, Pelatih Arema FC Javier Roca menilai jika Singo Edan seharusnya lebih layak mendapatkan hasil imbang. Anak asuh Djajang Nurdjaman memberikan permainan yang sulit untuk Dedik Setiawan dan kawan-kawan.
"Ini adalah pertandingan yang cukup sulit, hasilnya bisa dikatakan tidak terlalu adil. Tapi kita bersyukur mendapat tiga poin, tetap tiga poin ini untuk Aremania dan Aremanita," terang Javier Roca saat konferensi pers usai laga pada Rabu (14/12/2022) di Stadion Manahan Solo.
1. Tidak adil untuk Persikabo
Javier Rocca menilai jika laga sore hari ini tidak adil untuk tim Persikabo. Laga hari ini seharusnya berakhir imbang jika saja tidak ada gol bunuh diri.
"Kadang-kadang saya terlalu jujur ya. Harusnya saya senang karena menang, tapi ini persepsi saya di dalam lapangan. Tapi saya harus hargai dan apresiasi kerja keras para pemain. Apalagi pemain defensif kita, di mana kita butuhkan dan mereka bisa menjalankan tugas dengan benar," jelasnya.
Usai pertandingan, Javier Rocca kembali mengingat jika pertandingan hari ini Arema FC unggulan dalam keberuntungan. Namun, tidak selamanya keberuntungan akan memihak mereka.
"Karena saya selalu bilang dalam pertandingan apapun bisa terjadi. Tapi setelah kita memasukkan gol, kembali ke kunci pertandingan, habis itu kita harus bisa bikin 2 gol, karena mereka (lawan) juga bisa bikin gol," tegasnya.
Baca Juga: Rocca Puji Mental Arema FC, Tumbangkan Dewa United
2. Seluruh skuad Arema FC mandul hari ini
Javier Rocca mengaku cukup kecewa tidak ada gol yang dicetaknya oleh anak asuhannya. Arema FC menang justru karena kesalahan lawan yang membuat gol bunuh diri.
"Tidak ada satu pemain pun yang tidak mau mau memasukkan bola ke gawang. Yang terpenting kita peluangnya harus banyak, jangan cuma peluang bola mati," ujarnya.
"Karena ada peluang dengan ball posession, ada peluang dengan transisi. Kita coba perbaiki agar lebih tenang di menit-menit terakhir. Agar di menit terakhir bisa dimaksimalkan," imbuhnya.
Meskipun demikian, pelatih asal Chile ini tidak ingin terlalu menyalahkan para pemainnya. Ia selanjutnya akan lebih menggenjot finishing pada sesi latihan selanjutnya.
"Tapi sepakbola seperti itu, kadang-kadang bola masuk, kadang-kadang tidak. Tergantung feeling pemain, tergantung kebugaran pemain, dan banyak hal lainnya," tuturnya.
3. Pengaruh hujan di awal babak pertama
Permainan Arema FC memang terlihat tidak berkembang di awal babak pertama. Sang pelatih mengakui jika hujan deras berpengaruh kepada permainan, apalagi strategi mereka mengandalkan umpan-umpan pendek.
"Awalnya 10-15 menit awal bola gak bisa jalan. Tapi kita tahu kita negara tropis yang tiba-tiba hujan dan tiba-tiba panas," ungkapnya.
"Tapi pemain bisa beradaptasi dengan cepat, habis itu susah mulai bermain bagus lagi," pungkasnya.
Baca Juga: 6 Fakta Jelang Persikabo 1973 vs Arema FC di Liga 1 2022/2023
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.