TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramah Lingkungan, Mahasiswa Unair Buat Hand Sanitizer dari Nasi Basi

Tapi kira-kira jadinya bau gak, ya?

Hand sanitizer berbahan nasi basi karya mahasiswa Unair. IDN Times/Dok. Istimewa

Surabaya, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) menciptakan formula hand sanitizer yang berasal dari bahan alami dan diklaim lebih aman dibandingkan hand sanitizer pada umumnya. Mereka memanfaatkan limbah nasi basi dan kemangi untuk membuat gel pembunuh kuman tersebut.

1. Mahasiswa Unair buat hand sanitizer dari bahan alami

Website UNAIR

Inovasi ini dibuat oleh lima orang mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga yaitu Yasmin Auliya Hylmi (angkatan 2019), Annisa Maulidya (angkatan 2019), Ajeng Dilla Lestari (angkatan 2019), Hilda Rachmania Panglipurning T. (angkatan 2020), dan Silvia Eka Kurniawati (angkatan 2020). Berkat penemuan itu, mereka menyabet gelar juara di ajang Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2020.

“Kami berhasil menciptakan formula bioetanol dari nasi basi dengan penambahan ekstrak daun kemangi (Ocimum americanum L.) yang berpotensi sebagai inovasi hand sanitizer alami,” ujar Yasmin sebagai ketua tim tersebut, Rabu (24/11/2020)

Baca Juga: Pilkada Jalan Terus? Ahli Epidemiologi Unair Soroti Potensi Bahayanya

2. Berawal dari nasi basi yang terbuang percuma

Hand sanitizer berbahan nasi basi karya mahasiswa Unair. IDN Times/Dok. Istimewa

Yasmin bercerita, ide ini awalnya tercetus saat mereka melihat banyak limbah nasi basi yang tidak dimanfaatkan. Selain itu, sarana cuci tangan masih belum mencukupi di tengah pandemik COVID-19 sehingga kebutuhan hand sanitizer meningkat. 

"Kami mencoba menggabungkan beberapa masalah tersebut untuk mendapatkan satu solusi yang kami harap efektif sebagai penyelesaian,” tuturnya.

3. Nasi basi dan kemangi sudah melalui berbagai proses

id.pinterest.com

Yasmin menjelaskan, nasi basi yang mereka gunakan sebagai bahan dasar utama melalui proses destilasi bertingkat dan peragian agar bisa mendapatkan zat bioetanol. Bioetanol inilah yang menggantikan peran metanol, bahan hand sanitizer di pasaran. Selain itu, mereka juga menambahkan ekstrak daun kemangi dengan metode maserasi sebagai zat pembunuh virus.

"Kami menggunakan metode destilasi bertingkat serta peragian untuk mendapatkan kadar bioetanol dari limbah nasi. Takarannya sesuai dengan kadar efektif hand sanitizer, yakni sekitar 60 hingga 80 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Wow! Vaksin Merah Putih Unair Sudah Masuk Fase Animal Trial

Berita Terkini Lainnya