TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa ITS Olah Limbah Sawit Jadi Komponen Baterai

Mereka menyabet juara dua kompetisi nasional

Tim Departemen Kimia ITS dengan plakat hadiah setelah meraih juara dua di Lomba Riset Sawit 2021

Surabaya, IDN Times - Wahida Annisa Ermadayanti bersama Cininta Nareswari dan Muhammad Salman Al Kahfi Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyabet juara dua Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2021. Lomba itu digelar secara hybrid di Bogor, Jumat (27/8/2021).

1. Manfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit untuk komponen baterai

Tim Departemen Kimia ITS dengan plakat hadiah setelah meraih juara dua di Lomba Riset Sawit 2021

Ketua tim, Wahida mengatakan, dalam lomba itu dia dan kedua temannya memperkenalkan risetnya yang memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai support material elektrokatalisis. Material ini dibuat khusus untuk metal air battery, salah satu komponen dalam baterai.

Metal air battery umumnya menggunakan logam platinum yang memiliki kelemahan yaitu ketersediaannya terbatas serta harganya mahal,” ujarnya tertulis, Kamis (2/9/2021).

Mahasiswi kelahiran Blitar ini sepakat mengganti platinum yang digunakan dalam metal air battery dengan mangan dioksida (MnO2). Ia berpendapat bahwa material ini dapat menutupi kekurangan logam platinum mengingat harganya yang lebih terjangkau, dan memiliki sifat katalitik yang baik.

Akan tetapi, penggunaan MnO2 ini juga memiliki kekurangan yaitu luas permukaannya yang cenderung rendah. “Itu sebabnya perlu ditambahkan karbon dalam bentuk reduced Graphene Oxide (rGO) dari limbah tandan kosong kelapa sawit,” ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Pekan Diluncurkan, PlasmaHub ITS Sudah Layani 234 Pemohon Donor

2. Prosesnya melakukan pengolahan limbah

Tim Departemen Kimia ITS dengan plakat hadiah setelah meraih juara dua di Lomba Riset Sawit 2021

Untuk memperoleh karbon rGO, limbah tandan kosong kelapa sawit dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian, dilakukan proses delignifikasi agar didapatkan ekstrak lignin dari bahan baku tersebut. Tahapan ini berlanjut dengan menyintesis lignin yang didapat menjadi karbon.

“Tak lupa dilakukan uji karakterisasi agar diketahui apakah karbon yang dihasilkan benar berupa karbon rGO,” katanya.

Lantaran karbon rGO memiliki sifat konduktivitas yang baik, maka dapat menghantarkan arus listrik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai material support elektrokatalisis pada baterai. Setelahnya akan dikompositkan dengan MnO2.

"Sehingga dapat menutupi kekurangan MnO2 dan diperoleh material yang memiliki luas permukaan tinggi serta memiliki sifat elektrokatalisis. Terakhir, komposit yang diperoleh akan diuji aktivitas elektrokimianya menggunakan metode cyclic voltammety (CV)," terang dia.

Baca Juga: Bagus Chalid, Alumni ITS Perancang Sepeda BMX Atlet Olimpiade Tokyo

Berita Terkini Lainnya