TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deteksi Penyakit Sapi Lebih Mudah dengan siPicow

Tersedia berbagai fitur yang bermanfaat bagi peternak

Tiga mahasiswa UMM menunjukkan aplikasi siPicow karya mereka. Humas UMM

Malang, IDN Times - Penanganan terhadap penyakit menjadi penting bagi seorang peternak. Namun terkadang, minimnya pengetahuan yang dimiliki peternak membuatnya kurang sigap dalam menangani penyakit yang sering diderita oleh hewan ternak. Sehingga, penanganan yang dilakukan masih kurang profesional. 

1. Timbulkan kerugian cukup besar

Terdapat berbagai informasi mengenai ternak sapi pada aplikasi tersebut. Humas UMM

Kondisi tersebut mengakibatkan kerugian yang bertahap. Mulai dari borosnya penggunaan obat, biaya perawatan, dan akomodasi yang tidak murah. Belum lagi terhentinya produksi dan penjualan.

Dari semua permasalahan tersebut, jika diakumulasi, maka akan menimbulkan kerugian cukup besar. Berangkat dari permasalahan itu, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan perangkat lunak (software) bernama 'siPicow'.  

"Tujuan dari pengembangan perangkat lunak ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi mobile sebagai media pendeteksi dan penanganan dini terhadap hewan ternak. Terutama untuk hewan ternak sapi dengan memanfaatkan sistem pakar," beber Muhammad Nafi', salah satu penggagas aplikasi, Rabu (19/2).

Baca Juga: Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk Bioteknologi

2. Tak ingi peternak rugi karena ternaknya sakit

Aplikasi siPicow bisa diakses melalui platform android. Humas UMM

Awalnya, Nafi' bersama dua kawannya, Abdul Jabbar Nur Ihsan dan Muhamad Azhar Ridani melihat selama ini penanganan terhadap hewan ternak yang sakit masih perlu ditingkatkan. Ketiga mahasiswa prodi Teknik Informatika itu lantas tergerak untuk membuat sebuah inovasi. Hasilnya, terciptalah siPicow.

"Jika kerugian tersebut tidak segera ditangani, kemungkinan besar akan terjadi penyebaran penyakit yang tidak terkontrol. Sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan paling buruk yaitu kematian pada sapi dan terjadinya kebangkrutan bagi peternak itu sendiri,” tambahnya. 

3. Bisa diakses melalui android

Tampilan aplikasi siPicow karya mahasiswa UMM. Humas UMM

Nafi’ melanjutkan, untuk mendeteksi penyakit pada sapi juga bergantung pada kemampuan peternak. Jika mereka mampu menguasai medan dan situasi, maka peternak akan dengan sigap mampu mengatasi permasalahan tersebut. Namun, jika masih belum terlalu mahir, maka bisa saja peternak salah mengambil keputusan. Maka dari itu, aplikasi tersebut dibuat dan bisa diakses dengan mudah melalui android. 

“Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengembangan perangkat lunak yang bisa digunakan sebagai referensi oleh peternak. Ini juga sekaligus menjadi media informasi dan pendampingan melalui sistem pakar dalam bentuk aplikasi siPicow yang ringan dan mudah digunakan,” jelasnya.

Baca Juga: Kursi Terapi Penghilang Stres Mahasiswa UMM Menangi Ajang ASEAN  

Berita Terkini Lainnya