Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk Bioteknologi

Bisa jadi antiinfeksi untuk hewan ternak

Malang, IDN Times - Dalam sebuah usaha peternakan, pakan merupakan hal terpenting. Limbah pertanian yang biasa digunakan sebagai sumber utama pakan ternak belum sepenuhnya menjamin nutrisi dan kecernaan yang tinggi. Sebab, terdapat residu pestisida yang tidak menjamin keamanan pangan dari hasil peternakan.

Hal itu dinilai cukup membahayakan apabila dilakukan secara terus menerus. Atas dasar itu, Guru Besar bidang nutrisi dan ternak organik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini. MP, melakukan penelitian.

1. Terdapat residu berbahaya dari limbah pertanian

Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk BioteknologiSudah 5000 produk Biofarm yang dilepas ke pasaran. Humas UMM

Dari hasil penelitian yang dilakukannya, Indah mencatat bahwa terdapat 12 residu organoklorin paling berbahaya pada hasil peternakan. Tidak hanya itu, ia juga menemukan bakteri yang dapat mendegradasikan senyawa kompleks, bahkan juga senyawa berbahaya.

Menindaklanjuti riset tersebut, Indah membuat produk bioteknologi. Ia berinovasi dalam produk Biofarm 5+1, yang dapat menjawab permasalahan pakan hewan ternak.

“Jadi dalam satu kemasan Biofarm terdapat lima manfaat sekaligus, yaitu sebagai bionutrisi, imunobiotik, biofermentasi, probiotik dan prebiotik,” paparnya, Jumat (14/2).

2. Bagus untuk menjaga kesehatan ternak

Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk BioteknologiProduk Biofarm bisa meningkatkan kesehatan ternak. Humas UMM

Indah menjelaskan bahwa dalam riset yang dilakukan untuk memformulasikan produk tersebut, ia menemukan bahwa terdapat mineral makro dan mikro yang diserap oleh hewan ternak. Hal tersebut mampu meningkatkan ketersediaan mineral yang berasal dari protein mikroba.

Selanjutnya terdapat senyawa aktif sebagai anti infeksi untuk menjaga kesehatan ternak. Jika diterapkan dalam starter fermentasi pakan, membuatnya tidak mudah terkontaminasi dan dapat hidup dalam kondisi aerob ataupun anaerob.

“Dengan demikian peternak tidak lagi harus menutup pakannya dengan sangat rapat. Kondisi pakan juga akan tetap bagus, tetapi jika dimakan akan rapuh dan mudah dikunyah. Sehingg, perut cepat kosong dan konsumsi semakin tinggi,” ungkap dosen Peternakan ini.

Baca Juga: Dosen UMM Kembangkan Tanam Sayur dan Ternak Ikan di Lahan Sempit 

3. Bisa perbaiki kondisi rumen

Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk BioteknologiSudah 5000 produk Biofarm yang dilepas ke pasaran. Humas UMM

Selain itu, terdapat fungsi lain yang menjadi pembeda hasil temuanya dengan produk yang dijual di pasaran adalah probiotik. Bakteri hidup yang digunakan dapat hidup pada alat pencernaan sapi meskipun dalam keadaan anaerob. Bakteri teksebut sangat berguna untuk membantu memperbaiki kondisi rumen. Prebiotik yang digunakan juga dapat menutrisi bakteri hidup di dalam alat pencernaan.

“Sudah 5.000 produk yang terdistribusikan ke peternak dan perusahaan-perusahaan. Hasilnya yang terlihat adalah tingkat konsumsinya tinggi. Ternaknya juga lebih sehat, dagingnya merah, produksi meningkat baik susu, bobot badan, produksi telur, dan juga tidak bau," sambungnya. 

4. Pengolahan cukup efektif

Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk BioteknologiProduk Biofarm bisa meningkatkan kesehatan ternak. Humas UMM

Di sisi lain, produk Biofarm tersebut ternyata cukup efektif. Sebab, tidak memerlukan banyak Biofarm untuk dicampur dalam makanan ternak. Hanya perlu 1 liter Biofarm untuk pencampuran dengan 1 ton pakan. Cara pengolahannya juga cukup mudah tak bisa dilakukan sendiri oleh peternak. 

"Satu liter Biofarm dapat mengolah 1 ton pakan atau bisa untuk 1000 liter air,” pungkasnya. 

Baca Juga: Mahasiswa UMM Buat Sistem Pintar Pendeteksi Kebakaran Hutan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya