Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Kliwon, Mengais Butiran Padi Sisa Panen Demi Bisa Beli Susu Anak

Riyanto
Kliwon, buruh bangunan kumpulkan butiran padi sisa panen yang tertinggal. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Kliwon, kuli bangunan asal Madiun, ngasak padi demi beli susu anaknya yang masih kecil
  • Setiap butir padi adalah rezeki bagi Kliwon, ia harus bekerja keras untuk mendapatkannya
  • Tak hanya Kliwon, nenek berusia 72 tahun juga mengumpulkan sisa bulir padi untuk bertahan hidup
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Magetan, IDN Times – Musim panen di Desa Sukowidi Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, identik dengan tawa kebahagian para petani. Namun, di balik keriuhan itu, tersimpan kisah haru dari mereka yang hidup pinggiran. Salah satunya adalah Kliwon (43), kuli bangunan asal Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang rela mengais butiran padi sisa panen demi bisa membawa pulang susu untuk anak-anaknya.

1. Ngasak padi demi beli susu anak

Riyanto
Kliwon, buruh bangunan kumpulkan butiran padi sisa panen yang tertinggal. IDN Times/Riyanto.

Ketika proyek bangunan sedang sepi, kehidupan Kliwon ikut terhimpit. Dua balitanya di rumah masih membutuhkan susu setiap hari. Tanpa uang cukup, ia tak punya pilihan lain selain ngasak—mengumpulkan bulir padi yang tercecer di sawah setelah panen usai.

“Terpaksa ngasak ini untuk ngopeni anak. Masih kecil-kecil, butuh susu. Kalau enggak begini, ya enggak ada uang buat beli susu,” ungkap Kliwon dengan suara lirih, saat ditemui di sawah, Jumat (3/10/2025).

Dengan hanya bermodal karung kosong, sejak pagi ia menyusuri pematang sawah. Dalam lima hari penuh kerja keras, paling banter ia hanya bisa membawa pulang satu karung gabah.

2. Sisa bagi orang, rezeki bagi Kliwon

Riyanto
Kliwon, buruh bangunan kumpulkan butiran padi sisa panen yang tertinggal. IDN Times/Riyanto.

Bagi sebagian orang, bulir padi yang tercecer mungkin dianggap tak berarti. Namun, bagi Kliwon, setiap butir adalah rezeki. Gabah itu bisa dimasak untuk makan sehari-hari, atau dijual demi memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Kadang, ia harus berjalan jauh hingga ke wilayah Geger, Madiun, untuk mencari sawah yang baru dipanen. “Kalau sehat dan ada kerjaan, ya bangunan. Tapi kalau lagi sepi atau badan enggak kuat, ya balik ke sawah ngasak,” tuturnya pasrah.

3. Tak sendiri, ada juga nenek 72 tahun

Riyanto
Kliwon, buruh bangunan kumpulkan butiran padi sisa panen yang tertinggal. IDN Times/Riyanto.

Kisah ngasak bukan hanya milik Kliwon. Di sudut sawah lain, tampak seorang nenek berusia 72 tahun dengan sabar mengumpulkan sisa bulir padi. Hidup menumpang di rumah keponakan, ia hanya mengandalkan gabah yang berhasil dikumpulkan untuk menambah isi periuk di rumah.

Meski kerap dipandang sebelah mata, bagi mereka ngasak bukan soal gengsi. Ini adalah cara untuk bertahan hidup, demi memastikan ada makanan di meja, demi cinta agar anak-anak tetap bisa minum susu, dan demi harapan bahwa esok hari akan lebih baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest Life Jawa Timur

See More

Cerita Kliwon, Mengais Butiran Padi Sisa Panen Demi Bisa Beli Susu Anak

03 Okt 2025, 12:21 WIBLife