Kursi Terapi Penghilang Stres Mahasiswa UMM Menangi Ajang ASEAN  

Raih silver medal di ajang ASEAN

Malang, IDN Times - Tingginya beban pekerjaan memicu terjadinya gejala stres. Tingkat stres seseorang dapat dipicu oleh beragam faktor, mulai dari tingkat pendapatan, beban pekerjaan, hingga masalah-masalah lain yang tidak pernah terbayangkan.

Lebih jauh lagi, stres berlebihan bisa menyebabkan depresi, bahkan gangguan kejiwaan. Hal itulah yang membuat mahasiswa UMM tergerak untuk membuat inovasi baru berupa kursi penghilang stres. 

1. Sukses menangi ajang inovasi ASEAN

Kursi Terapi Penghilang Stres Mahasiswa UMM Menangi Ajang ASEAN  Mahasiswa UMM ciptakan kursi penghilang stress. Humas UMM

Inovasi yang diciptakan mahasiswa UMM tersebut dinilai sangat luar biasa. Bahkan inovasi mereka mampu memenangi ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair 2020 di BG Junction Bubutan Surabaya, 14 – 16 Februari 2020. Medali perak berhasil disabet pada dari hasil kreasi yang diberi tajuk “Terapi Penghilang Stres dengan Kursi Musik Alami”. Inovasi teknologi berbasis kewirausahaan ini merupakan rancangan dari Dicky Marcellino Akbar, Ardi BC, Kholil Maharno, Hadi Purnomo, Revaldo Yuanda. 

2. Gunakan sensor jarak sebagai pendeteksi

Kursi Terapi Penghilang Stres Mahasiswa UMM Menangi Ajang ASEAN  Mahasiswa UMM ciptakan silver medal di ajang ASEAN. Humas UMM

Kursi rancangan mahasiswa UMM tersebut menggunakan audio dan arduino (sebuah platform komputasi) serta sensor jarak sebagai pendeteksi. Jadi, ketika pengguna duduk di kursi tersebut, maka secara otomatis kursi akan memainkan musiknya. Sedangkan pada pusat tertentu pada kursi yang digunakan getaran dengan modul getar dan arduino sebagai terapi. 

“Stres juga mampu menyebabkan beberapa masalah pada tubuh. Sebenarnya sepele tapi cukup mengganggu,” ungkap Dicky Marcellino salah satu anggota kelompok, Selasa (18/2). 

3. Tubuh cenderung tak stabil saat stres

Kursi Terapi Penghilang Stres Mahasiswa UMM Menangi Ajang ASEAN  Kursi penghilang stres karya mahasiswa UMM. Humas UMM

Lebih jauh, Dicky menjelaskan bahwa ketika seseorang merasakan stres, maka tubuh membacanya sebagai sebuah serangan atau ancaman. Sehingga untuk melindungi diri, tubuh akan memproduksi berbagai hormon stres, seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin. 

“Peningkatan hormon pada tubuh membuat jantung menjadi berdetak kencang. Sehingga hal itu juga membuat denyut jantung yang semakin meningkat, napas jadi lebih cepat dan singkat. Akibatnya otot-otot menegang, tekanan darah naik, mudah cemas, sulit tidur, hingga sulit berpikir jernih,” sambung Dicky.

Baca Juga: Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk Bioteknologi

4. Mendengarkan musik dapat menghilangkan stres

Kursi Terapi Penghilang Stres Mahasiswa UMM Menangi Ajang ASEAN  Mahasiswa UMM raih silver medal di ajang ASEAN. Humas UMM

Terlepas dari itu, berdasarkan hipotesis yang ditemukan kelompok ini menyatakan bahwa musik dapat menurunkan tingkat stres. Hal itu sudah diuji menggunakan metode uji Kendall's. Kesimpulan dari hasil uji tersebut bahwa mendengarkan musik dapat menurunkan stres. 

Baca Juga: 6 Inovasi Rasa Permen Unik yang Bisa Kamu Temukan di Indonesia

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya