Waspada Penularan Antraks, Ini Upaya Disnak Jatim

Dalam posko terpadu, kata Gunawan, diisi oleh tim kesehatan hewan dari disnak, perangkat desa, perwakilan peternak dari gapoktan, dinas kesehatan serta unsur kepolisian dan TNI. Gugus tugas yang berjaga posko terpadu ini bertanggung jawab dalam melayani setiap aduan dan keluhan masyarakat.

"Jika ada laporan ternak sapi yang mati, tim di posko wajib turun langsung melakukan penanganan," kata Gunawan.

Gugus tugas tersebut juga akan aktif melakukan desinfeksi di kandang-kandang ternak sapi. Tentunya sesuai permintaan peternak maupun berdasar evaluasi atas kandang-kandang yang diduga terkontaminasi antraks.

Informasi yang diterima Gunawan, wabah antraks ini pertama kali ditemukan di dua dusun. Yakni Dusun Toro dan Dusun Bulusari, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung pada 19 Februari lalu. Hingga saat ini 27 ekor ternak mati akibat antraks.

"Terdiri dari 20 ekor sapi dan tujuh ekor kambing berasal dari 11 peternak. Para peternak ini menyebutkan, tanda-tanda yang ditemukan pada hewan ternaknya adalah nafsu makan rendah, nafsu minum tinggi dan mati mendadak," bebernya.

Lebih lanjut, dari 27 hewan ternak yang mati, satu positif antraks sedangkan 26 lainnya tertular. Ternak yang mati terdiri dari tujuh sapi dan enam kambing ditangani dengan cara dikubur. Sedangkan satu kambing justru dipotong, kemudian 13 sisanya dijual.

"Inilah yang ditengarai menular pada manusia. Untuk penularan pada manusia masih dilakukan penelusuran," terangnya.