Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wali Santri Pertanyakan Evakuasi Ponpes Al Khoziny, Khofifah Bilang Begini

Riyanto
Khofifah saat ziarah makam Gubernur Suryo di Magetan. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Keluarga korban ponpes Al Khoziny protes lambannya pencarian santri yang tertimbun reruntuhan musala.
  • Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta publik memahami bahwa operasi penyelamatan tak bisa dilakukan tergesa-gesa.
  • Tim gabungan yang diterjunkan mencakup Basarnas, BNPB, hingga akademisi dari kampus ternama yang berpengalaman dalam penanganan bencana.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Magetan, IDN Times – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanggapi gelombang protes dari keluarga korban terkait proses pencarian santri yang tertimbun reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo. Aksi protes itu terjadi pada hari kelima pencarian, Jumat (3/10/2025), setelah keluarga menilai tim gabungan bekerja lamban dalam melakukan evakuasi.

Ditemui usai ziarah ke Makam Gubernur Suryo di Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Minggu (5/10/2025), Khofifah meminta publik memahami bahwa operasi penyelamatan tak bisa dilakukan tergesa-gesa. Ia menegaskan, seluruh proses berjalan secara profesional dan hati-hati.

"Ini sudah dikerjakan tim yang sangat profesional. Tetapi perlu diketahui, tidak bisa secepat yang diharapkan karena ini bukan mengambil bongkahan,” ujar Khofifah kepada wartawan.

Khofifah menjelaskan, tim yang diterjunkan mencakup Basarnas, BNPB, hingga akademisi dari kampus ternama yang berpengalaman dalam penanganan bencana. Sejak peristiwa ambruknya musala pada Senin (29/9/2025), pemerintah provinsi telah menyiapkan dukungan penuh berupa alat berat, lampu penerangan berkapasitas tinggi, hingga logistik untuk tim lapangan.

"Tidak sesederhana itu. Hingga hari ketiga baru digunakan alat berat karena penggunaannya memerlukan kehati-hatian agar tidak membahayakan korban di bawah reruntuhan," jelas mantan Menteri Sosial itu.

Khofifah juga memastikan, biaya perawatan korban luka di RSUD Sidoarjo sepenuhnya ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur.

"Sekali lagi, ini bukan sekadar mengambil bongkahan. Yang dilakukan adalah membuka akses agar aman dan tidak menimbulkan risiko baru,” tegasnya.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa tim DVI Postmortem, bersama Polda Jawa Timur dan Mabes Polri, masih terus bekerja mengidentifikasi jenazah korban. Hingga Sabtu malam, tiga jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.

"Saya termasuk yang ikut melepas penyerahan tiga jenazah kepada wali santri," pungkas Khofifah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Jatim dan AS Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Investasi

05 Okt 2025, 14:29 WIBNews