Siswa SMA di Kota Pasuruan Dirundung hingga Masuk RSJ

Pasuruan, IDN Times - Nasib pilu dialami oleh NS (17) siswa SMAN 4 Kota Pasuruan yang mengalami tindakan bullying di sekolah. Saking kerasnya bullying, korban hingga mengalami depresi dan harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
1. Kronologi siswa SMAN 4 Kota Pasuruan dibully hingga masuk RSJ

Kakak NS, Faris Rohman Maulana menceritakan jika adiknya dibully sejak masih bersekolah di SMPN 2 Kota Pasuruan oleh terduga pelaku. Tindakan bullying ini berlanjut lantaran korban dan terduga pelaku sama-sama masuk ke SMAN 4 Kota Pasuruan.
Faris mengungkapkan jika perundungan yang dilakukan terduga pelaku mulai dari perundungan verbal. Bahkan ada juga tindakan kekerasan seperti pemukulan dan cakaran. Bahkan korban kerap dipalak uang jajannya mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.
"Puncaknya saat perayaan kemerdekaan kemarin (17 Agustus 2024), adik saya diadang di depan gerbang sekolah. Adik saya dirundung, sesampainya di rumah wajahnya sudah pucat," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (27/8/2024).
2. Korban mengalami depresi berat, sehingga harus dibawa ke RSJ Lawang

Beberapa hari setelah kejadian perundungan tersebut, Faris mengungkapkan jika adiknya mengalami depresi berat. Korban kerap tiba-tiba mengamuk dan memukul tembok rumah. Karena khawatir, keluarga korban membawa NS ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang.
"Adik saya sampai saat ini masih dalam perawatan. Tapi kondisinya mulai membaik sedikit demi sedikit dibandingkan kemarin," ungkapnya.
Faris mengungkapkan jika ia telah melaporkan kejadian perundungan ini kepada Polres Pasuruan Kota. Ia tidak terima adiknya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan seperti ini.
3. Polisi telah menerima laporan bullying di SMAN 4 Kota Pasuruan

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan terkait bullying di lingkungan sekolah SMAN 4 Kota Pasuruan. Saat ini penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pasuruan Kota tengah melakukan penyelidikan.
Pihak kepolisian juga akan segera memanggil para terduga pelaku untuk dimintai keterangan. Pihaknya akan hati-hati karena kasus ini melibatkan anak-anak.
"Terduga pelaku akan segera kami panggil untuk dimintai keterangan. Termasuk pihak sekolah dan keluarga akan kita mintai keterangan," pungkasnya.