Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Setelah Ditahbiskan,Uskup Didik Pimpin Misa Pontifikal di Katedral

Uskup Surabaya melantik Imam Kuria dan Vicaris Episcopalis. (YouTube.com/Komsos Keuskupan Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Keuskupan Surabaya telah menggelar Misa Pontifikal yang dipersembahkan langsung oleh Uskup Baru, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya pada Kamis (23/01/2025). Misa ini berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Misa Pontifikal ini menandai dimulainya pelayanan publik Uskup Didik di Keuskupan Surabaya. 

Berdasarkan pantauan IDN Times, Misa Pontifikal berlangsung dengan megah dan meriah karena menggunakan atribut liturgis khusus, seperti mitra, tongkat gembala, dan cincin. Hal ini sekaligus mencerminkan keagungan peran Uskup sebagai pemimpin liturgis tertinggi di keuskupan.

Dalam homilinya, Uskup Didik banyak berbicara tentang kasih. Hal ini sejalan dengan moto episkopalnya, yaitu "Diligere Sicut Christus Dilexit" yang berarti "Mencintai Seperti Kristus Telah Mencintai". Ia sekaligus menyatakan keprihatinannya akan krisis kasih.     

"Paus Benedictus dalam salah satu suratnya tentang kasih, menyatakan bahwa krisis dunia saat ini adalah krisis kasih. Permasalahan dunia mulai dari permasalahan rumah tangga, bahkan permasalahan individu personal kepribadian, sampai masalah politik, ekonomi, budaya, pemerintahan, negara-negara, dan bahkan seluruh dunia ini bersumber pada satu masalah, yaitu krisis cinta, krisis kasih," ungkapnya. 

Berangkat dari keprihatinan ini, ia mengajak seluruh umat untuk merenungkan makna kasih. Ia mengajak umat untuk tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan konkret. 

"Kasih adalah omong kosong yang paling absurd ketika tidak ada pengampunan. Kasih hanya betul-betul nyata ketika diawali dengan hati yang mau tersenyum dan diakhiri dengan pengampunan. Tanpa itu, tidak mungkin kasih hadir," pungkasnya. 

Dalam Misa Pontifikal ini, Uskup Didik sekaligus melantik Imam Kuria dan Vicaris Episcopalis yang akan membantunya dalam karya-karyanya di Keuskupan Surabaya. Dalam surat pengangkatan, tercantum 23 nama Imam dengan peran dan fungsi yang berbeda, mulai dari Vikaris Jenderal Moderator Kuria, Vikaris Jenderal Pastoral, Vikaris Jenderal Pendidikan, Vikaris Yudisial, Sekretaris Uskup, Sekretaris Keuskupan, dan Ekonom.

Ada pula Tim Ekonom Keuskupan Surabaya, Pusat Pastoral, Koordinasi Karya Pastoral, Ketua Penelitian Pengembangan dan Pusat Data Pastoral, serta Sembilan Vikaris Episkopal.

Pelantikan para Imam ini ditandai dengan mengucapkan janji di hadapan Uskup, disaksikan oleh seluruh umat yang hadir. Setelah itu, Uskup memberikan peneguhan dan berkat sekaligus memerciki para Kuria dan Vicaris Episcopalis dengan air suci.

Sebagai tanda ketaatan, kesetiaan, dan kerendahan hati, para Imam yang baru saja dilantik maju satu demi satu dan mengecup cincin yang ada di jari Uskup. 

"Terima kasih atas kesediaan Romo menerima tugas perutusan ini. Semoga Allah sumber pengharapan memenuhi Romo dengan segala sukacita dan damai sejahtera, supaya oleh kekuatan Roh Kudus, Romo berlimpah-limpah dalam pengharapan," ucapnya, kemudian dilanjutkan dengan Misa seperti biasa.

Seusai Misa Pontifikal, seluruh tamu undangan yang hadir menikmati ramah-tamah di halaman Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya. Suasana penuh kehangatan menyelimuti acara. Tamu-tamu terlihat saling berbincang dengan penuh semangat, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan mengikuti Misa Pontifical. 

"Saya bersyukur masih bisa mendapat tiket di last minute. Saya memang kepengen banget melihat Romo Didik di misa perdananya menjadi Uskup. Beliau sangat berarti bagi saya," ungkap salah seorang umat. 

Dengan selesainya Misa Pontifikal, berakhirlah pula rangkaian upacara Tahbisan Uskup Surabaya yang ditandai Ibadat Vesper Agung sejak Selasa (21/01/2025). Meski demikian, ada satu acara lagi yang digelar pukul 19.00 WIB di Widya Mandala Hall, yaitu open house sebagai sarana silaturahmi bersama pejabat pemerintahan dan tokoh lintas agama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us