Surabaya, IDN Times - Pasangan Calon (Paslon) Presiden nomor urut 1 terus mendapatkan aliran dukungan. Kali ini, Jokowi-Ma'ruf dapat dukungan dari Presidium Nasional Jangkar Jokowi dan DPC Indonesia Youth Congress (IYC) Kabupaten Bangkalan, Madura. Hal tersebut ditegaskan Ketua IV Presidium Nasional Jangkar Jokowi, Muhammad Ismail Busro, Kamis (22/11).
Ismail menyatakan, sikap ini sebagai reaksi atas pengakuan Jokowi terhadap eksistensi para generasi muda pendukung jokowi di Pulau Madura. “Kami mendukung Pak Jokowi - KH Ma'ruf Amin untuk memimpin Indonesia di periode kedua pada 2019-2024. Tekad kami sudah bulat. Deklarasi juga sudah dilakukan,” ujarnya.
Ismail menegaskan, saat ini lima ratus orang relawan muda dan masyarakat Madura yang bertekad bulat memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat di Madura dan partai pedukung paslon. "Deklarasi ini tergabung dalam Relawan millennial Madura dukung Jokowi dan bentuk penegasan sikap pemuda Madura mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.
Selain deklarasi, lanjut Ismail, pada pertemuan ini juga digunakan untuk koordinasi. Sebab, proses atau tahapan menuju Pilpres 2019 sudah di depan mata. “Kami akan mendorongnya menjadi gerakan mainstream. Gerakan ini berlaku bagi siapa saja. Sebab, Pak Jokowi ini harus dimenangkan kembali di 2019,” tegasnya.
Sikap penegasan ini, kata Ismail ada banyak alasan mengapa Jokowi ini dianggap layak meneruskan kembali pemerintahannya. Menurutnya, Jokowi merupakan pemimpin yang pro dan peduli umat beragama. Kepada umat muslim, Jokowi pun sangat dekat. Hampir setiap agenda besar yang dihelat organisasi Islam dikunjunginya. “Perhatian Pak Jokowi ini sangat besar. Sangat aktif bersilaturahmi. Kalau diundang selalu datang,” tuturnya.
Beberapa waktu lalu, beber Ismail, Jokowi melakukan aksi nyata membebaskan jalan tol Suramadu yang sangat bermanfaat bagi masyarakat madura guna memperlancar akses transportasi maupun mendongkrak ekonomi Madura.
Ismail menambahkan, Ma'ruf Amin juga telah datang ke Bangkalan dalam acara silaturahmi dengan ulama dan masyarakat Madura. Ma'ruf Amin juga disebut keturunan Madura, Jokowi merupakan Presiden pertama yang mengakui eksistensi santri.
“Pak Jokowi presiden pertama yang mengakui perjuangan santri secara de facto dan de jure. Buktinya, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri dan kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Jokowi karena telah memilih Kyai sebagai wakilnya. Mudah-mudahan saja Pak Jokowi bisa terpilih kali kedua menjadi Presiden Indonesia,” harapnya.