Lamongan, IDN Times - Pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Nasrul Ummah memastikan, belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan yang mual dan pusing karena keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Setidaknya ada sebanyak 13 orang dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSI Nasruh Ummah.
Humas RSI Nasruh Ummah, Irmayanti mengatakan, dari 13 siswa, empat di antaranya telah membaik dan diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan. "Ini ada kasus keracunan makanan dari MBG. Ini dari SMA Negeri 2 Lamongan. Yang ke IGD ini tercatat sekitar 13 pasien. Tapi untuk yang 4 orang tadi sudah rawat jalan, pulang," ujarnya.
Sembilan siswa masih dilakukan observasi. Dua di antara ada indikasi rawat inap. "Jadi yang di sini observasi masih 9 orang ,yang kemungkinan ada indikasi rawat inap itu sementara masih dua," kata dia.
Irma memastikan bahwa belasan siswa yang mual dan muntah itu karena keracunan MBG. Pihaknya juga telah mengkonfirmasi ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.
"Iya (keracunan MBG). Ini juga sudah diindikasikan sama bapak-bapak yang dari pihak MBG," terangnya..
Setelah insiden ini, pihak rumah sakit akan menindak lanjuti kasus tersebut. Termasuk menyarankan SPPG untuk mengevaluasi makanan MBG.
"Jadi nanti ada mungkin ya ada tindak lanjutnya juga yang mungkin bisa dievaluasi atau apa untuk di MBG yang ada di Lamongan," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, sebagian siswa SMAN 2 Lamongan diduga keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Ada belasan siswa yang mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke rumah sakit.
Guru SMA Negeri 2 Lamongan, Anggraini mengatakan, awalnya sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah siswa mengalami mual dan pusing. Mengetahui siswa mual dan pusing, guru-guru langsung membawa mereka ke RS.
"Karena kami bukan dokter, sehingga kami bawa ke rumah sakit, Kemudian ada yang dibawa pulang orang tua," kata dia.
Dia menyebut, siswa yang mengalami muntah itu mereka ada yang dari kelas 10, 11 dan 12. Setelah ditanya para siswa mengaku ada yang habis makan dari jatah MBG, ada juga yang habis makan di kantin.
Sehingga, pihaknya pun tidak bisa menyimpulkan apa penyebab para siswa keracunan. "Kami tidak bisa memutuskan dan ini gara-gara MBG gitu," terangnya.